Selasa, 15 November 2011

sepatu di peti mati, di hari pemakamanku


Jumat, 4 hari sebelum natal di tahun 2007.

Ada sebuah pesan singkat yang dikirimkan selama berhari-hari. Sore ini ajeng mengajak bertemu. 2 hari lalu ia berulangtahun yang keduapuluh. Kami akan makan-makan. Saling meledek dan tertawa. Lalu menonton bioskop. Tak ada yang lebih baik : pergi bersama teman dan menghabiskan waktu bersama mereka. Maka aku memutuskan untuk pergi meski pinggangku terasa amat nyeri. Sejujurnya pada saat itu aku tak tahu bagian tubuhku sebelah mana yang terasa sakit. Aku merasakan pantatku sebelah kiri terasa amat sakit, jalanku pincang dan aku selalu ingin rebahan karena tidak kuat lagi melangkah. Setiap menekan lantai, aku hampir selalu harus berteriak. Tapi hari ini berbeda. Aku tahu hari ini berbeda. Dan aku memutuskan untuk pergi.

Kami bertemu di blok m plaza. Aku datang duluan. Seperti biasa aku selalu datang pertama dan tak pernah suku menunggu. Karenanya aku ke gunung agung dan sudah membeli sebuah album foto untuk hadiah natal ibu, ketika kawan-kawanku menungguku di Platinum.

“ Dasar lu..giliran makan-makan aja dateng..kuliah males.”

Aku memperhatikan siapa aja yang datang. Meli dan bowo serta berlian dan radith, mereka pasangan baru. Anthie dan Kiput, Diana dan Marsy yang diam-diam sedang berseteru, tetapi di luar masalah yang agak rumit itu, mereka saling sopan dan aku bisa berkata mereka baik-baik saja. Aku dan ajeng,the birthday girl. Dan nanti datang Beatrix, andalanku dalam paduan suara dengan adiknya.

Kami mulai bersenda gurau dan Kiput telah berulangkali mengambil kerupuk yang memang disediakan gratis di restoran itu. Toples yang semula penuh sudah separuh kosong. Hari itu seperti hari-hari lainnya ketika kami berkumpul. Ramai, penuh candaan lokal dan gosip lokal, suasana yang nyaman dan hangat. Aku tengah menghabiskan porsi keduaku ketika Beatrix muncul. Suasana makin riuh. Diana tidak selalu bersama kami. Ia juga mengunjungi kawannya yang lain di lantai yang lain. Pada masa-masa sulitku, aku merasa doanya tulus dan menentramkan. Dan aku bersyukur telah mengenalnya.




Selesai makan kami berniat menonton bioskop. Tetapi berlian harus pulang karena harus latihan paduan suara untuk natal. Akhirnya meli, bowo dan radith pun pulang. Sisanya menonton Quicky Express dan tertawa terbahak-bahak menyaksikan film bodoh itu. Diana duduk di sebelahku dan kami tak bisa lebih keras lagi tertawa. Pinggangku makin sakit karena tertawa. Tapi siapa peduli. Aku seperti merasa inilah kali terakhir aku bisa menonton bioskop.

Dan ternyata itu benar.

Hari itu adalah hari terakhir aku bisa pergi bersama teman-temanku dengan kedua kaki sempurna yang diberikan tuhan. Hari itu betul-betul hari terakhir aku memiliki kaki kanan dan kaki kiri. Hari itu memang benar hari terakhir aku menggunakan sepatu converse yang selalu aku kenakan hingga butut dan robek dan masih merasa bangga karena sepatu itu aku beli sendiri dengan uang honorku menyanyi. Sepatu yang begitu setia menemaniku kuliah, latihan paduan suara, magang di majalah hidup, dan menemaniku berziarah.

Setelah hari itu, aku tak pernah lagi bisa mengenakan sepatu.

Perlu waktu lama sampai akhirnya aku bisa kembali ke bioskop untuk menonton laskar pelangi.
Tapi itu cerita lain.


******
suatu hari di tahun 2007, bersama sahabat terbaikku : ellen, aku minta diantarkan membeli sepatu high heels

untuk keperluan acara wisuda kampus. setiap setahun 2 kali aku dan rombongan choir moestopo memang mengisi acara wisuda. kebetulan hari itu ada uang untuk membeli sepatu yang cantik.

berjalan kaki sambil mengobrol hangat dari kampus menuju plaza senayan, begitu tiba di metro, aku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama ketika melihat high heels coklat hush puppies, terharu sekali, karena sepanjang hidup belum pernah menemukan sepatu perempuan yang begitu cantik, nyaman serta pas di kaki. akhirnya terbeli jugalah sepatu itu setelah sekian lama hanya bisa mendambanya saja. mimpiku hari itu jadi nyata, si converse addict ini punya juga high heels.

kegiatan kuliah berjalan menyenangkan, sepatu itu masih rapi tersimpan di dus, moment untuk mengenakannya belum datang juga. kalau aku rindu, aku membuka dus itu dan menghirup harum sepatuku-norak ya, tapi begitu adanya. singkat cerita, aku sudah keburu sakit, dioperasi, dan tidak bangun-bangun lagi selama 6 bulan. semester pertama tahun-tahun pemulihan aku lalui dengan terapi, terapi, dan terapi sampai eneg dan bosan.  kalau melihat foto-foto masa sakit, hati rasanya masih perih.

sedih banget, sampai gak bisa nangis lagi dan tahu-tahu sudah kehabisan nafas. aku tidak lagi berani bermimpi suatu hari bisa berdansa dengan sepatu high heels hush puppies warna coklat yang kubeli dari uang honor menyanyi, bersama sahabat hangat, lama berselang. ketakutan pada mimpi itu makin kuat dan padat.


aku punya satu doa sederhana, barangkali tuhan mau mengabulkannya. suatu hari nanti kalau aku meninggal, aku kepingin sekali bisa pakai sepatu high heels hush puppies coklatku itu, sepatu yang tidak pernah terpakai sejak pertama kali dibeli, selama aku hidup di dunia.

barangkali, nanti ketika terbangun dan berjumpa dia, rasa sakit itu akan dilenyapkan. tiada lagi ratap tangis dan duka cita. dari segala mimpi manusiawi yang aku miliki aku hanya ingin mengenakan sepatu high heels hush puppies coklat itu di dalam peti matiku, di hari pemakamanku.

ellen berkomentar untuk tulisanku ini :

Hei sahabat, spatumu itu bagus.. Aku pun mnyukainya.. Namun sebelumnya, dua hal yg ingin aku sampaikan..
Pertama, aku yakin nnt kau akan sedia kala sperti dlu.. Lihatlah dirimu saat ini dan bandingkan dg dirimu pd saat kamu sakit dlu.. Kamu sudah jauh lbh baik, kamu hebat, kamu pejuang.. Aku pun percaya kamu akan sperti dlu lg, dan akan mngenakan spatu hush puppies coklatmu itu... Tapi kamu akan mngenakan itu tdk pd saat pmakamanmu, mgkn pada hari pnikahan temanmu yg konyol ini.. Kita akan mngenakan spatu yg sama indahnya brsama. Aku percaya itu, dan aku pun bharap kamu demikian.

Yang kdua, kita boleh saja berencana utk sesuatu yg indah d pemakaman kita. Tp aku harap yg kita kenakan atau inginkan d pemakaman kita adalah sesuatu yg sering kita pakai dan kita sukai pastinya.. Mngapa?? Karena aku hny ingin memastikan apa yg kupakai atau kudengar adalah hal hal yg paling indah terlebih nyaman bagiku, krn itulah hal2 trakhir dan terlama yg akan aku kenakan d bumi ini...

Semangat sahabatku..
Berbahagialah dsetiap detiknya..
Karena kita tak akan pernah tau segalanya..
27 May 2010 at 03:24 via Mobile · Like


*****
aku menjawabnya berbulan-bulan kemudian, ketika hidupku telah benar-benar isi kembali .

ternyata tidak apa-apa kok tidak dapat mengenakan sepatu. aku sudah tidak lagi merasa marah karena tidak dapat mengenakan high heels atau converse yang sangat kusenangi. aku sudah tidak iri dan putus asa melihat sepatu-sepatu cantik yang dikenakan kawan-kawanku. aku tidak merasa sakit hati ketika menemani ibuku membeli sepatu. aku sudah tidak apa-apa. sudah tidak apa-apa untuk kehilangan masa otot di betis kiriku. sudah tidak apa-apa untuk tiba-tiba merasa tak bertenaga dan terhambat dalam sebentuk kegiatan menyenangkan.

pemotretan di majalah Go Girl, mengisi 1 rubrik di edisi Desember 2009

 kawan baikku berkata, aku harus berjuang setiap hari karena suatu ketika aku akan sembuh dan dapat mengenakan sepatu kembali. suatu ketika aku akan berdansa di pernikahannya mengenakan sepatu high heels yang belum sempat kucoba untuk kugunakan yang selama 3,5 tahun tertata rapi di dus sepatu.


aku peduli pada hidupku, ini sudah cukup. tidak penting lagi apakah aku sembuh secara fisik atau tidak. tidak peduli lagi di pernikahanmu nanti akan mengenakan sepatu yang mana. karena aku tahu, perjuanganku panjang untuk menemukan hati yang lebih mantap. karena aku tahu perjuanganku tidak sia-sia untuk berucap terimakasih atas kesempatan hidup yang kedua dan tidak kehilangan selera akan kehidupan. 

penutupan acara sehama, bersama glenn fredly

masih berharap suatu hari akan menjadi sineas hebat seperti mas riri


2 komentar:

  1. Ternyata ada gambar kakiku terpampang disana.. akakakakakak..

    Senang membaca balasan komenmu itu (ko g baru baca yah?? FB g knapa yag?) u got the big picture.. senang tidak perlu berepot2 ria memperhalus kalimat untukmu lagi saat ini.. akakakakakakak.. kidding..

    See now u even look so much alive than me..
    And I'm very deely happy for it..

    Btw kalo lu mau nnt afo lu g hias yah.. mayan tauk buat kondangan tambah keren n nyentrik... hihihi...

    BalasHapus
  2. afo-nya mau gw gambarin macem gambar2 yang di vespa itu lho.. tau kan airbrush

    mau gw gambar cello yang ada di film-nya august rush.. pasti keren

    BalasHapus