Kamis, 22 November 2012

terimakasih beku :)



saya tak dapat bayangkan hidup berumah tangga tanpa memiliki kulkas. bukan karena saya suka minum air dingin dengan es kerampul (ini bahasa saya untuk memaksudkan es gepuk) atau membikin buah terasa lebih manis dan segar renyah ketika dimakan dalam keadaan dingin.

tapi karena adanya kulkas membikin saya dapat menghemat banyak.

saya tak tahu bagaimana rumah tangga lain di indonesia. yang saya tahu, orang-orang yang saya kenal jarang suka berepot-repot mengawetkan makanan meskipun mereka mampu menyediakannya. barangkali karena kita tinggal di negara tropis, sehingga apapun dapat tumbuh subur dan dengan itu tak terbiasa dengan metode pengawetan makanan, karena yang segar dapat ditemui tiap saat. saya tak tahu. barangkali juga karena kita tinggal di negara tropis yang tak mengalami musim dingin yang panjang sehingga makanan harus diawetkan, maka mesti tak berkeberatan makan makanan awetan tetap merasa tak perlu membuatnya sendiri, karena berpikir ngapain repot-repot ngurusin gituan, tinggal kerja cari duit dan beli ini dan itu. entahlah..ini cuma pikiran selintas.

di thailand saya tahu ada daging babi cincang bercampur dengan ketan, diawetkan dengan cara dicetak dan dibungkus daun pisang, didiamkan selama beberapa hari sehingga terfermentasi.

kita juga punya hasil laut yang dikeringkan, dendeng, daging sei, abon, gaplek, tape, telur asin, tuak, manisan buah, dan banyak lagi.

ipar saya pernah membawakan ikan asin dari sungai kalimantan, itu ikan yang enak, kemripik dan tak terlalu asin. ipar saya yang lain membawakan abon ikan dan dendeng rusa dari NTT, itu juga makanan yang enak.

saya penasaran terhadap orang-orang yang mengawetkan makanan untuk konsumsi sendiri di dalam rumahtangga.


saya ingat laura ingalls begitu sibuk mengawetkan makanan di musim gugur, semua hasil pertanian dan hasil kebun diselamatkan. keju dan mentega dibuat selama musim semi dan musim panas ketika ternak dapat merumput sepuasnya. buah-buah liar yang tumbuh di musim panas dikeringkan. ternak dipotong ketika hari menuju dingin membeku kemudian diawetkan dengan beragam cara, dibuat sosis, diasap, diasinkan untuk digantung di langit-langit loteng. ikan-ikan dijaring dan digarami, disimpan dalam gentong dan dibiarkan membeku di halaman rumah selama musim dingin.


 keluarga almanzo lebih hebat lagi, ada banyak mulut yang harus diisi dan mereka hidup berkelimpahan, lumbung penuh, gudang bawah tanah penuh. keluarga almanzo mengawetkan buah-buahan liar, dikeringkan, dibikin jelly dan selai – mereka punya tanah perladangan yang luas tapi tetap mencari buah beri dan kacang-kacang walnut di luar daerah perladangan mereka. sayur-sayuran disimpan. bahkan bagian buah semangka yang putih dibikin acar, buah-buah apel dibuat cider, biji apel dibuat cuka. gajih babi dibikin minyak goreng. gajih sapi dibikin lilin untuk penerangan selama satu tahun. abu perapian dicampur lemak dan dibuat sabun colek. tak ada hasil bumi dan ternak potong terbuang percuma.

mereka menghangatkan diri di depan perapian. keluarga almanzo yang kaya menikmati cider dan makan pop corn. keluarga laura yang sederhana meminum teh hangat di depan perapian, grace adik mereka yang bungsu diberi minum susu encer dengan teh hangat.

ketimbang minuman hangat, saya lebih suka minuman dingin. itu pula sebabnya saya membekukan air teh dan air kopi. saya tak suka teh yang hambar, saya suka yang kelat, saya suka teh beku gepuk di dalam minuman teh saya. demikian pula saya suka es kopi gepuk di dalam frapuccino saya. repot? enggak sih, cuma orang males yang bilang sesuatu itu repot. saya juga suka bikin slurpee sendiri, sederhana seperti ingatan masa kecil, minuman dari sirup marjan yang dibekukan, menjelang beku ada butir-butir kristal seperti slurpee.

dulu cuma orang kaya yang bisa tiap saat minum dingin, cuma orang kaya yang bisa menikmati es dalam minumannya.


keluarga almanzo membikin igloo sendiri. mereka memotong balok-balok es dari danau di musim dingin, menyusunnya menjadi igloo, melapisinya dengan salju dan serbuk kayu yang dipadatkan. pada musim panas igloo itu tak mencair.mereka menyimpan semangka dalam kubah tersebut, supaya dingin. membuat es krim dengan campuran es gepuk, garam, gula dan susu pada hari-hari istimewa. membuat milkshake dengan campuran susu, telur dan es gepuk pada musim panen untuk menambahkan semangat dan stamina orang-orang yang bekerja di perladangan.

hanya orang-orang kaya yang dapat melakukan itu, merasakan kemewahan itu.
mereka kaya namun berhemat dengan teliti, bekerja keras di perladangan mereka dan menghargai bumi.

orang mengeluh harga cabe mahal. kalau memang ada uangnya, mengapa kita tak mengeringkannya sendiri ketika harga cabe murah. beli sekilo dua kilo, jemur dan biarkan matahari yang bekerja, kelak kita memiliki simpanan cabe kering. saya suka mengeringkan cabe rawit merah-merah besar. setelah kering dan garing, saya simpan dalam plastik bersegel di dalam kulkas supaya tak berjamur. bila hendak dimasak saya enggan merebusnya kembali karena membuang bahan bakar. yang saya lakukan adalah mengguntingnya tipis-tipis ketika akan mengolahnya dalam masakan.

ibu biasa membelikan saya daging sapi atau daging ayam cincang. saya biasa mengolahnya menjadi bola-bola daging. kemudian bola-bola daging tersebut dipaket dalam kemasan-kemasan kecil dan dibekukan dalam freezer. resepnya sederhana, hanya daging giling, garam-lada, minyak wijen, bawang putih dan telur, kemudian disendoki ke dalam air mendidih yang telah berbumbu garam-lada-gula dan bawang putih ulek.  kalau susah menyendokinya ke dalam air mendidih karena lembek, bekukan dulu sebentar dalam freezer, sehingga adonan daging mudah disendoki. kamu tahu bola-bola dagingmu matang ketika mereka mengapung ke permukaan.


 bola-bola daging ini nantinya bisa ditumis dengan aneka racikan bumbu : tauco, hoisin, teriyaki, rica-rica, ala terasi, ala singapore, ala asam manis, dan lain-lain. sebagai pelengkap untuk ditumis dengan sayur mayur, juga untuk dibuat aneka makanan berkuah.



kalau kamu membuat bola-bola ikan tenggiri, maka bola-bola ikanmu akan membesar dalam air mendidih karena mereka menyerap air, sehingga tekstur bola ikannya berpori-pori. kamu bisa tambahkan cacahan jamur kuping dalam adonan ikan. selain untuk aneka sup, bola-bola ikan enak ditumis dengan sayuran kol-kolan : cucuwis, kailan, kol brussel, brokoli, kembang kol.

untuk bola-bola udang, biasanya saya tambahkan sedikit tepung tapioka (sebagai perekat) dan cabai rawit ulek. ketika matang, bola-bola udang saya lapisi adonan tepung (seperti kalau kamu mau bikin bakwan itu lho) dan goreng deep fried, itu adalah side dish yang enak. kamu bisa mencocolnya dengan dressing mayo, tartar, atau thick dressing favoritmu.

saya juga suka mengukus siomay udang ayam dengan jamur tiram dan menyetok dalam jumlah banyak. selain dimakan seperti memakan siomay versi dimsum, siomay jenis ini juga bisa direbus sebagai teman makan mie-mie an rebus (mie, kwetiaw, bihun, soun), atau sup. sebagai pengganti bakso dalam nasi gila, nasi goreng, dan mie-mie an goreng juga enak.  adonan siomay tentu tak harus dibungkus dalam kulit siomay, gunakan tahu kulit dan buat lubang ditengah, isikan adonan siomay dan kukus. kamu dapat menyimpannya dalam jumlah banyak, dikemas kecil-kecil dalam freezer. ketika perlu kamu dapat menghangatkannya, digoreng dengan telur, atau untuk pelengkap makanan berkuah.

kalau saya ngobrol sama ellen, dari soal rumit sampai sepele, dari obrolan yang gak tuntas-tuntas sejak berabad-abad lalu, baliknya pasti ke makanan, sharing bagaimana kami mengolah makanan di rumah. kami ngomongin jamie oliver, anna olson, gordon ramsey dan chef-chef lain yang membikin kami berimajinasi untuk eksplorasi kulinari. dan ini menyenangkan luar biasa bagi saya.

suatu hari saya nyeletuk setelah menonton 30 minutes meal-nya jamie oliver. itu suatu program acara masak jamie oliver dengan konsep memasak tiga hingga empat dish dalam waktu 30 menit. buat saya, nonton program acara masak di youtube yang kemudian saya download sehingga bisa saya tonton kapan saja saya ingin seperti ikut kursus memasak gratis. menyenangkan sekali. dalam episode itu jamie membikin dessert sederhana. dia membikin manggo snowy ice. bahannya sederhana, vodka, es batu dan mangga potong beku.

pada kesempatan lain, dalam tayangan jamie at home (ini juga program acara jamie oliver yang membikin saya cinta mati dan suatu hari ingin memiliki rumah seperti jamie oliver, dengan kebun sayur yang luas, tempat anak-anak saya besok-besok menghargai tanah dan apapun yang bertumbuh. tidak picky terhadap makanan. anak-anak tak harus makan di dalam rumah, sebab ada kebun sayur yang asik, seperti tempat piknik.) ada sebuah episode tentang mengawetkan makanan. jamie membikin acar terong, saos tomat, chillie chutney. ini sebuah episode yang mencerahkan bagi saya.

rachel ray membekukan irisan-irisan jahe dalam kemasan-kemasan kecil sekali pakai.

saya jadi terpikir, ketika melewati frozen food di lorong carrefour, apa yang ada di sana dibuat manusia, maka tak mungkin saya tak bisa mengolahnya juga : frozen peas, frozen veggie – buncis, jagung,wortel, pie apple, nugget, bakso, kentang slice – pasti ubi dan singkong pun bisa dibuat seperti ini.

kalau kamu suka browsing youtube, maka kamu akan temukan banyak sekali cara-cara orang mengawetkan makanan. ada satu channel yang saya suka, gardening by cuisine. patti moreno, host acara ini mengajarkan cara-cara gardening. yang saya suka adalah episode tentang membikin selai, setup, dan acar. dia menyukai gaya hidup semacam ini, berkebun di halaman rumahnya yang tak terlalu luas di daerah perkotaan. saya suka cara dia menyisihkan duabelas toples selai blueberry untuk duabelas bulan, ini juga berlaku bagi dua belas toples selai buah yang lain, dan setup, dan acar. dia suka makan makanan yang segar dari hasil kebunnya, tapi tak ingin membuang kelebihan panen, sehingga yang ia lakukan adalah mengawetkannya.

waktu kecil kamu pernah cacingan gak? cacing kremi yang menggeliat-geliat keluar dari pantat kamu, hiiii... kata ibu, jangan banyak-banyak makan kelapa parut, nanti cacingan, begitu dia menakut-nakuti saya waktu kecil.

itu sungguh lucu dan terlalu.


dendeng ragi

 bapak suka sekali serundeng. simbah jago sekali bikin dendeng ragi, dengan kelapa parut yang lezat, berwarna kecoklatan karena gula jawa, legit, dan sungguh aduhai. kalau buat dendeng ragi, simbah tak pernah buat sedikit, sebab memasaknya sulit dan melelahkan. ia menggunakan banyak sekali kelapa. serundengnya yang legit itu bisa dimakan dengan ketan kukus, ketan punar namanya, atau dengan jadah / uli goreng sebagai sarapan pagi. tentu saja serundeng yang banyak itu bisa disimpan dalam plastik kedap udara supaya tak berjamur, dan disimpan di kulkas. saya ingat simbah dengan serok batok kelapanya, di pawon, membikin serundeng.

jadah serundeng


kemarin saya makan ayam serundeng di kafetaria taman ismail marzuki setelah lagi-lagi nonton bintang palsu di planetarium, siangnya saya berburu buku di bookfair senayan. itu sih bukan serundeng, melainkan kremesan yang dibuat dari kaldu ungkepan ayam, tepung beras dan ampas kelapa. uugghh...saya bersungut-sungut kesal.

ngebolang ke planetarium

 waktu kelas 1 smp dan tak punya pengasuh di rumah, ibu repot sekali. setiap sabtu ibu menyetok lauk di kulkas – ayam ungkep, empal gepuk, tahu tempe bacem, untuk seminggu. sehingga tiap pagi bisa langsung menggorengnya untuk bekal anak-anak ke sekolah. bila hari-hari begitu sibuk, maka ibu memasak rendang, dendeng kelem, rica-rica babi dalam porsi banyak, setiap pagi ketika menanak nasi, makanan itu ikut dihangatkan untuk dibawa sebagai bekal sekolah. di pagi hari waktu berlalu begitu cepat, sehingga urusan sepele seperti menggoreng, tetap bisa membuat kami terlambat.

saya ingat tetangga saya yang ceria, mbak E** namanya. kami tak sengaja bertemu di supermarket. waktu itu harga bawang putih duaribu rupiah sekilo, dua tahun lalu. dia berkata sambil tertawa renyah : cis (panggilan saya di kampung encis..waktu kecil mereka suka memanggil saya sambil bernyanyi ‘cis kacang buncis eklek’ nya unyil kucing) borong bawang putih yang banyak cis..lumayan lo, duaribu sekilo.
dia mengajarkan saya cara mengawetkan bawang putih dan membikin bumbu dasar.

cincang bawang putih hingga setengah halus, kamu dapat mencacah / mengulek / memblendernya. kemudian masak dalam api kecil dalam kondisi minyak dingin. satu mangkuk minyak berbanding dengan satu mangkuk bawang putih. kamu bisa gunakan minyak goreng biasa atau minyak zaitun. masak tumisan bawang putih hingga menuju coklat dan segera matikan. panas api akan mematangkan bawang putih menjadi kecoklatan. sekarang kamu punya minyak bawang dan bawang tumis. kalau suka kamu dapat menyimpannya langsung seperti itu dalam toples kaca. segel dengan cara mendidihkan toples kaca ke dalam air mendidih kemudian disimpan dalam kulkas hingga diperlukan.

mbak E** mengajarkan cara lain. perbandingan minyak dan bawang putih cincang 1 : 2. minyaknya disaring dan disimpan dalam botol untuk dibuat tumis menumis. tumisan bawang putihnya disimpan terpisah tanpa minyak dalam toples kaca. dia juga mengajarkan menyimpan tumisan bawang putih dengan sedikit minyak ke dalam plastik-plastik segel berukuran kecil-kecil, kemudian dibekukan di freezer, setiap kali membuat sup, cemplungkan bawang putih beku tersebut.

dia juga nyetok sambel bajag dalam freezernya,dalam bungkusan-bungkusan kecil. ketika ingin makan tinggal di kukus, atau dihangatkan bersamaan ketika menanak nasi di rice cooker. dari mbak P** penjual nasi uduk dan pecel sayur, mbak E** memesan bumbu pecel kering. ia tentu menyimpannya di kulkas.

mbak E** juga buat nugget sendiri di rumah dan menyetoknya. membuatnya mudah, varian isinya macam-macam dan saya suka eksplorasi buat aneka jenis nugget. meskipun setua ini, saya masih suka makan nugget, buatan sendiri donk !!

mbak E** benar. katanya, kalau sudah berumah tangga, urusan seperti ini sepertinya sepele, tapi kenyataannya hal macam ini tak sepele. apalagi kalau anak-anak tiba-tiba harus bayaran ‘sesuatu’ dari sekolah.

kalau bisa memasak, bayangkan berapa penghematan yang dapat kita lakukan. berapa harga makan nasi goreng spesial di sebuah restoran, sebutlah nama restonya *mangkuk nasi* duapuluh hingga empatpuluh ribu seporsi, kalikan empat anggota keluarga, sekitar seratus hingga seratus limapuluh ribu, sementara dengan modal separo-nya bisa buat yang tak kalah enak di rumah.

ini bukan tentang pelit atau tak punya uang lho. jajan dan punya pengalaman makan di luar tentu saja perlu, biar gak kuper. setiap orang bisa jadi chef, serius..dengan lidah premium (yang berarti mesti sering icip-icip makanan premium dan bisa menduplikasikannya di rumah).

mbak E** bilang :  kalau makanannya gak enak banget atau gw gak bisa bikin, atau gw capek banget cis, gak mau gw pergi makan di luar.. bukan karena gak ada duitnya, mau diada-adain sih bisa, anak-anak gw juga ngerti untungnya, mereka gak harus selalu makan di luar.. biasanya gw kasih pengertian.



 ternyata dia punya pengalaman yang sama dengan saya. kami (secara terpisah) ngicipin minuman bernama *mangga berdansa tango* yang terdiri dari es serut, jelly, potongan mangga, kuah simple sirup dengan krimer dan yogurt tawar dan satu skup ice cream, seharga empat puluh delapan ribu satu mangkok, hal yang sama berlaku untuk rasa bluberry – selai bluberry dan blueberry yang tak seberapa banyak itu, juga untuk strawberry. apa yang istimewa? saya tak tahu... apakah tempatnya cozzy? enggak juga ahh.. brand-nya bagus barangkali? ahh saya sih gak peduli..soalnya saya suka beli voucher dari disdus dan dealkeren (gak mau rugi).

konyol aja beli jajanan kayak gitu seharga segitu. harga limapuluh ribu harus ok banget donk, karena bikin di rumah dengan modal seratus ribu bisa dapet sepanci.

oh ya, mbak E** bekerja dan punya gaji sendiri, ia bukan orang yang kurang penghasilan, tidak pelit dan suka makan enak. saya suka cara dia mengelola rumah tangganya.

lewat mbak E** pula saya tak meremehkan harga buah-buah diskonan murah. ehh..ini sungguhan lho. hemat itu tak sama dengan kikir.

tomat itu buah apa sayur ya? soalnya saya suka mengawetkan tomat, menjadi saos bolognaise, dengan rempah yang banyak, bawang bombay dan bawang putih. itu pun bisa dibekukan untuk sekali olah. 13 ribu harga pasaran satu botol saos bolognaise. ketika harga tomat tigaribu sekilo, dengan uang duapuluhribu, saya bisa mendapatkan empat botol saos bolognaise buatan sendiri.

saya paling suka bikin setup pear, sebab rasanya tetep krenyes dan eksotik dalam sirup lemon kayu manis. beli saja pear yang murah dan rasanya kecut, kupas dan potong-potong, rebus bersama gula secukupnya, kayu manis dan irisan tipis lemon california – betul, lemonnya tak perlu dikupas kulitnya, nanti ketika direbus dia akan menjadi marmalade. untuk sekilo setengah pear,saya gunakan 2 buah lemon yang besar, tapi kalau mau lebih kecut, ya tambahkan saja lemonnya. rebus hingga mendidih. kamu bisa makan lemon marmalade terpisah, rasanya manis kecut dan sedikit pahit, rajang halus untuk ditabur di atas roti bakar bersalut mentega atau di atas rum vla favoritmu.


jangan tanya setup pear-nya, itu enak banget, dengan simple sirup yang aduhai...harum pear, lemony,cinnamon,sour and sweet sekaligus.

kamu juga dapat membuat setup rambutan dengan cara yang sama.

berapa modalnya? untuk bikin sepanci setup pear (yang mahal lemon california-nya) modalnya cuma 35 ribu. kalau dikemas dalam kaleng, sepanci setup pear setara dengan lima kaleng dengan harga pasaran tigapuluh-empatpuluh ribu per kaleng. mengerjakannya juga cuma perlu 1 jam kurang, gak susah kok. see thaaattt !!!

nah, kalau musim mangga, saya suka membikin shorbet mangga yang enak. saya tapi gak mau berlelah-lelah mengulang memblender adonan ketika setengah beku. saya membikin jus mangga yang kental,dengan yogurt tawar dan gula. kalau manggamu kecut, kamu tak perlu gunakan yogurt, gunakan saja krimer instant – temannya kopi itu lho, tapi kalau manggamu manis maka kamu perlu yogurt, gunakan gula secukupnya, supaya rasa yang dihasilkan adalah kecut manis yang balance.

saya buat shorbet agak banyak kemudian saya tuang ke dalam plastik-plastik es lilin untuk didinginkan dalam freezer. saya punya cetakan es lolly, tapi saya suka bikin es bon-bon (menurut istilah petra) karena mengingatkan saya akan romantisme masa kecil, waktu mbak titiek pengasuh saya yang telaten membikinkan saya dan kakak dessert : es tape, es kacang ijo, es kacang merah, es jus bacang / kweni, dan jus-jus lain yang tak saya ingat dan dibuat menjadi es oleh mbak ku sayang itu.


 saya juga suka buat shorbet pepaya nanas dengan yogurt dan daun mint kering. rasanya luar biasa, ada sensasi dingin di tenggorokan karena cacahan daun mint kering.

atau kalau mau, dalam shorbetmu bisa kamu tambahkan cairan jelly (kalau biasanya kamu gunakan 4 gelas air untuk 1 bungkus jeli, maka untuk dicampurkan dalam shorbet, gunakan 4 gelas air dan setengah bungkus jeli, cari yang rasanya gak tabrakan ya – kalau bikin shorbet mangga ya cari jelly rasa mangga) didihkan jelly seperti biasa, kemudian campur dengan shorbetmu yang kental, dan tuang ke dalam plastik-plastik, bekukan.

oh ya, ibu buat selai nanas sendiri. dengan kayu manis dan cengkih. rasanya berempah, manis dan asam. ibu tak gunakan pectin, sehingga selai bikinan ibu tak berjelly, melainkan berserat. ini enak dimakan dengan roti bakar bersalut mentega.

dan tentu saja disimpan dalam toples kaca, di dalam kulkas.

saya bilang sama ellen, kepingin punya freezer yang besar seperti freezer tempat warung-warung menyimpan es krim. saya ingin mengawetkan buah-buahan dengan cara seperti jamie oliver, membekukannya sebagai buah potong. jadi kapanpun saya ingin makan mangga, nanas, sirsak, dll tak perlu menunggu musim buah. saya ingin menyimpan setup-setup buah, selai-selai buah buatan sendiri, sayuran-sayuran pipil, bumbu-bumbu inti dan dasar olahan sendiri. juga olahan-olahan protein beku. semuanya tentu dilabeli dan dibuat sekali kemas, supaya tahu kapan tanggal kadaluarsanya. ini jelas penghematan besar-besaran.

karena ada yang dihemat, maka akan ada kebaikan lain yang ditularkan. ada kelebihan uang untuk membantu orang lain. itu menurut saya. sehingga saya merasa lucu dengan orang-orang yang menyangka bahwa tujuan mengawetkan makanan karena ‘pelit atau tak mampu beli dari luar atau iseng banget gak ada kerjaan.’


PS ; dear fellas... terimakasih sudah mampir.. saya sedang cicil blog cerita tentang makanan.. tentu boleh mampir ke sini :))

http://wuntasanggili.blogspot.com/2013/06/take-love.html

until then, berkah dalem

5 komentar:

  1. Sekarang harga cabe sedang anjlok. Konon kabarnya sampai banyak petani cabe yang enggan memanen cabainya karena nyaris tidak ada 'penghargaan' atas jerih payah mereka. Saya pikir kenapa tidak diawetkan saja sehingga kita punya stok saat harga cabe melambung (ide ini baru muncul ketika libur panjang dari urusan mengajar). Tapi, di negri yang subur makmur ini, memang kurang membudaya urusan mengawetkan hasil panen. 'Ndak enak masakan kalo pake awetan...pake yang seger aja ada'. Mungkin begitu komen simbok dan simbah saya. Bagaimanapun, semua perlu kita mulai dari lingkup kita sendiri.
    Maturnuwun inspirasinya

    BalasHapus
  2. terimakasih juga sudah mampir mbak felixa nita... senang juga ternyata tulisan ini ada gunanya... maaf baru dikomen sekarang karena saya sudah jarang buka blog ini..

    BalasHapus
  3. Thx bgt tipsnya... buat anak kosan jd gak ribet mikir cara masak sup2an berkuah krn g ada bawang putih tumis/minyak bawang putih ketika pulang ke rumah ortu, kita bs bikin base bawang putih awetan.

    Di kosan g ada pantry, klo keluar makan habis banyak... huhuhu... dgn ini sgt membantu bgt...

    BalasHapus
  4. Wah makasih infonya, kemarin sempat ditawari pen jual display cooler itu sama kayak kulkas kan ya ? bedanya apa :o

    BalasHapus
  5. Terima kasih mbak, sudah 2 tahun tulisan mbak ini tp masih bermanfaat buat saya yg pengantin baru, kebingungan karena suami terbiasa dengan ibunya yg masakannya enak..

    BalasHapus