Senin, 24 Desember 2012

natal datang, desember berulang



 ‘dia akan pulang...’ perempuan itu berkata,untuk membesarkan hati anaknya, yang baru kehilangan anjing kesayangannya, temannya bermain dari hari ke hari, dari waktu ke waktu. si perempuan berkata dengan tenang, meski ia tak yakin bahwa anjing itu masih dapat pulang, dan justru karena itu ia menjadi patah hati dua kali, untuk si anjing dan untuk si anak. ada hadiah-hadiah terbungkus rapi di bawah pohon natal, tapi bukan hadiah itu yang diinginkan si anak. 
seseorang dengan riang gembira bernyanyi, all i want for christmas is you, suara mariah carey melengking-lengking tinggi, ia teringat film love actually setiap kali terdengar lantunan melodi tersebut. hatinya sedang berbunga-bunga, kekasihnya masih setia dan menyenangkan, masih membikinnya kangen sepanjang waktu. seseorang mendengar musik yang sama dengan perasaan terbelah-belah, ia inginkan ayahnya yang meninggal tiga tahun lalu. ada hatinya terasa sesak, rindu. dan kenangan-kenangan masa kecil datang berhamburan. 

‘tak dapat pulangkah kamu?’ laki-laki baya itu bertanya, setengah membujuk, ‘mama masak makanan kesukaanmu’ dan ia menyadari anaknya telah tumbuh dewasa, bukan si balita yang dulu ditimangnya sepanjang waktu, juga tak dapat ditemuinya kapanpun ia mau. ‘ya sudah, jangan lupa ke gereja’ lelaki itu kembali berkata, ia yang mengajarinya menuliskan kartu ucapan selamat natal lama berselang ketika si anak masih terbata-bata melafalkan abcd. ada airmata mengalir dari si lelaki baya, mengingat bahwa pernah ada suatu masa ia menjadi sinterklas yang memberikan hadiah sepeda roda empat dan menorehkan kata-kata pada selembar kartu natal : anak baik gak boleh ngomong jorok.. ia masih mengingatnya dengan geli, si bocah enam tahun dengan pipi bersemu merah dan teriakan-teriakan lantang menirukan kata-kata anak tetangga, anak itu telah tumbuh dewasa, sudah tak lagi berkata-kata jorok karena mengikuti omongan kawan sebaya, juga tak ada kejar-kejaran dengan ancaman ‘mama cabein mulutmu kalau masih ngomong jorok lagi.’

 
“ibuk bertahan ya, kalau tahu hati aku patah gak bisa ada di dekat ibuk”  seorang ibu muda melekatkan kecamuk hatinya pada dinding sosial media. telah empat tahun ia merasakan jadi ibu dan berjauhan dengan orang yang dikasihinya sepanjang waktu. waktu menikah ia tahu resiko ini dan berdoa setiap sempat supaya tuhan memberikan perlindungan terhadap orang yang sangat ia rindukan, ibunya, yang ingin ia ajak bercerita sepanjang waktu ketika mengalami persoalan gagap budaya, untuk menguatkan dia. kini ia mengandung anaknya yang kedua, yang akan lahir sebulan lagi, dan maskapai penerbangan tak mengijinkan ia terbang. kanada begitu jauh dan hatinya patah berkali-kali karena tak dapat berada disamping ibu yang barangkali tak dapat bertahan hingga seminggu lagi, akibat kecelakaan lalu lintas empat hari menjelang natal. dia merasa begitu kesepian dan tak berdaya.

di sudut rumah sakit, seseorang yang berjuang hidup dari deraan sakit fisik berkata : aku cuma pengen pulang dan merayakan natal di rumah, sambil memandangi kakinya yang diamputasi.

ini malam natal, ada masa kita pernah kanak-kanak, dengan bahagia menuliskan keinginan natal dan percaya bahwa santaclaus akan datang kala kita terlelap membawakan hadiah yang kita minta,dan dikala terjaga kita percaya bahwa hidup itu manis. juga ada masa ketika kita menuliskan harapan natal dan tak pernah mendapatkannya sama sekali.

seorang anak barangkali berdoa menginginkan sepatu, karena ia belum pernah memilikinya. seorang yang lain berdoa menginginkan ibu, kaki yang utuh, atap rumah yang tak bocor, otak yang lebih pintar. seorang yang lain barangkali berdoa meminta tuhan menguatkan punggungnya, untuk dapat menanggung beban hidup yang tak terperi. seorang yang lain adalah aku, serta kamu, dengan salib masing-masing yang kita panggul.

barangkali ini natal pertama bagi seseorang dengan patah hati yang berat, perasaan kehilangan yang menimbulkan depresi setelahnya – kita yang tak dapat menggenggam diri sendiri, serta segala hal pedih di dunia yang bisa terjadi kapan saja terhadap siapa saja, tak ada pelukan yang dapat mendamaikan hati yang kisruh serta rusuh. 

barangkali ini juga natal kesekian bagi orang-orang yang merasa demikian hampa, sakit tak berkesudahan.
natal adalah milik orang lain

hati jadi tawar, tak sempat merayakan hidup. mungkin selalu ada saat-saat seperti ini,sewaktu kita ingin menghentikan waktu dan memilih hari-hari baik dan gembira untuk menghalau datangnya lotere buruk.
hanya samar-samar kita tahu tentang esok.

hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai, di hadapan wajah tuhan..karena ia sudah datang. alunan piano mengalun syahdu, paduan suara menyanyikannya dengan gegap gempita.. menegaskan bahwa kesedihan hari ini akan berakhir – perjuangan itu yang membikin kita tahu rasanya jadi manusia.

natal datang, desember berulang, dan kita tak sama lagi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar