ada hari-hari aku pernah sangat mencintaimu ..
aku tak tahu kapan selesainya
ada hari-hari aku pernah bersedih ..
bukan hanya karenamu tapi lebih karena aku ..
aku juga tak tahu kapan selesainya
aku seperti melihat seseorang mengamati peta yang sengaja dipasang
di tembok kamarnya
penanda
keberadaannya di kota ini..dan kota-kota yang kelak ingin dia singgahi ..
dia mengamatinya
dan justru memikirkan siapa nama pemeran utama wanita
dari film yang
baru saja dia tonton
di luar ada
gerimis datang dari kejauhan,
dia mendengar
rerintik datang sambil masih berusaha mengingat sebuah nama
seperti gumpalan
asap yang datang dari sudut hatinya
ia mendapati
lompatan-lompatan ingatan
dan
perasaan-perasaan yang datang serta sulit dirumuskan
seperti bayangan
yang lentur tapi jauh
ingatan dalam
semangat kanak-kanak datangnya gerimis
dia merasa
tertohok demikian parah ketika menyadari
hidungnya
mendamba menghirup harum ampu
aroma yang sulit
dia temui di rerimbun tembok-tembok gedung yang sunyi
ada kudengar suara sayup dari kejauhan,
dari gedung yang sunyi, muram, dan kelabu
tempat orang-orang tak saling mengenal dan repot dengan
urusan sendiri..
seseorang mendatangi rooftop, menatap rembulan merah jambu
sambil menunggu pagi ..
menunggu kokok ayam jantan yang tak akan pernah sampai ke
telinganya ..
dia tahu di luar jalanan tidur
itu malam-malam
mutung dan ngelangut
dalam keheningan dini hari
ada puisi dan sejumlah kalimat yang bisa
dirasa angin
terbang menuju selatan
tempat ia pernah menggoreskan impian
tempat ia pernah menggoreskan impian
ada hari-hari aku pernah sangat mencintaimu ..
ada rindu ingin bercerita apa saja .. yang tak pernah
terjadi ..
itu adalah hari-hari warna sephia ..
dan perjalanan-perjalanan yang membekukan tulang ..
dan supir taksi yang memperhatikan dari kaca depan ..
mutiara menguntai ..
kadang-kadang aku tak lagi mengenali jalan,
meski itu adalah kelokan yang sama,
lintasan yang selalu kulalui hari demi hari.
udara bergerak, pepohonan tegak.
orang-orang hilir mudik
angin merundukkan dedaun ..
ada harapan terasa begitu jauh
itu adalah hari ketika pedih mengeringkan airmataku
aku tak tahu apakah kamu melacakku, ku menduga tak pernah
..
seperti katamu, tak ada aku dalam imajinasimu
aku membikin hatimu iritasi .. yang kemudian kusadari
dengan resah
pengertian yang belum berkembang .. perasaan yang bisa
keliru
hal-hal yang tak bisa kuterjemahkan .. keterbatasanku ..
aku sudah berhenti melacakmu ..
itu membikinku lebih tenang melepaskan doa
tak lagi tergesa dan merasa demikian tak berdaya
supaya kita dapat menetap dalam hujan, sendiri-sendiri
vivaldi sudah tak membuatku sesakit dulu .. juga ismail
marzuki ..
sahabatku bilang, patah hati membikin tabungannya surut ..
patah hati membikinku jadi pujangga, ujarku .. dan bikin
aku bangkrut
sahabatku tertawa dan berkata dia menyayangiku
aku tahu..jawabku..
aku bermimpi tentang mimpi
di suatu kelak yang akan berlari mendekati
itu seperti mengejar cakrawala..
sejauh apapun kau ingin menggapainya ..
ia terus tak bisa kau dekati
kelelahan akan perasaan sendiri
dan memahami ada batas dalam keterbatasan yang sulit kau
pahami
hari-hari berlalu...
senyap..
kemudian lenyap
hari-hari berlalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar