disclaimer : akhirnya saya memutuskan posting
tulisan ini di blog, bukan untuk membikin Ellen bersama keluarga merasa makin
sedih dan terganggu, juga bukan untuk mengumbar cerita, seolah tak ada rahasia
yang tetap harus pada tempatnya. melainkan, sebagai kawan yang berbagi cerita
siang malam, saya perlu menghormati dia dalam tulisan yang saya buat.. karena
saya merasa sangat bersedih untuk musibah ini. Tapi harapan saya tak retak..
kesedihan hari ini akan berlalu, seperti dia selalu menyemangati dan menemani
saya dari waktu ke waktu. semesta memberkati kita sekalian dear fellas.
ada dering telpon di pukul 11
malam. ibu yang mengangkat. saya dan ibu sedang ngobrol berduaan di kamar,
sambil nonton tivi. itu obrolan ngalor ngidul yang tak perlu jadi tuntas, meski
di dalamnya juga terdapat obrolan-obrolan serius. ibu bertanya, kamu gak mau bobok di sini? yang saya
jawab dengan, enggak ah kamarku lebih
nyaman, lagipula aku mau ngetik. kamar saya memang nyaman dalam membangun
suasana menulis. biasanya ada ellen yang menemani saya tidur, sejak tujuh bulan
lalu, meski ia juga ngekost persis di sebelah rumah saya. minimal seminggu
empat hari kami tidur barengan, ngobrol apapun .. bener-bener apapun dan selalu
seru, selalu merasa hidup, meskipun itu cerita-cerita busuk dan pedih. telepon
berdering. ibu turun hendak mengangkatnya.
“ren, telepon dari lee!” kata
ibu tergesa menghampiri saya di kamar. lee berbahasa inggris dan ibu menyahut
dengan wait a minute untuk menghubungkan saya dengan dia. itu telepon pertama
lee ke rumah ini. ibu kenal lee dari cerita-cerita saya sekilas. Baru diomongin, kata ibu yang beberapa
saat lalu memang tiba-tiba bertanya soal Ellen. kemudian ibu mencari choki
untuk merantainya sebentar, ibu mengira, ellen akan tidur di rumah, ibu juga
mengira ellen dan lee sudah tiba di sekitar daerah salim radio dalam tak jauh
dari rumah, seperti biasa ellen mengabarkan. saya pun mengira demikian.
lee bersuara tergopoh, saya
mendengarkan dia terburu-buru berkata hold
on the phone sweetheart, kemudian percakapan itu terputus. selang lima
menit dia menghubungi saya lagi dan meminta nomer telepon mbak ei sambil menjelaskan musibah yang dialami ellen. dia mengalami luka bakar
yang demikian serius. dalam sepuluh menit saya sibuk, panik dan bingung.
telepon genggam saya telah rusak selama 10 hari, belum sempat pergi untuk
mengecek kerusakan itu karena hujan turun deras setiap hari yang dapat membuat
afo saya rusak, jadi saya menangguhkannya terus dan mengandalkan facebook untuk
berhubungan dengan kawan-kawan. celakanya, semua nomer yang saya perlukan ada
di dalam henfon.
itu adalah waktu yang terasa
menyiksa, karena saya belum melihat apa yang dialami sahabat saya. saya telepon
rumah sakit dan merasa demikian tertohok mendengarkan rincian informasi
mengenai status dan kondisi terakhir sahabat saya. saya tak bisa
mengungkapkannya disini sebagai penghormatan bagi ellen.saya harap kita tak lagi bertanya kok bisa, bagaimana bisa, melainkan fokus pada usaha mempertahankan ketegaran ellen supaya semangatnya terus menyala.
saya ceritakan kondisi ellen
kepada bapak dan ibu, mereka turut bersedih dan sangat prihatin. selama tujuh
bulan ini hampir tiap hari sahabat saya itu tinggal di rumah, ia sudah jadi
bagian keluarga. kami telah berkawan sejak tahun 2004, persahabatan itu kian
menguat dari hari ke hari,dari waktu ke waktu, kami mengalami proses panjang
untuk menjadi sedekat dan sedalam ini, persahabatan yang telah teruji.
Saya tak bisa mengingat kenangan saya bersama dia. Terlalu banyak. Dan kepala
saya begitu hiruk pikuk mendengar peristiwa ini. Kami belajar jadi dewasa
bareng-bareng. Kami masing-masing jadi tempat sampah, segala unek-unek, segala
pedih, segala rahasia, impian, obrolan-obrolan bodoh, random thoughts. Saya bahkan
bilang, kami berdua seperti tetek kiri dan tetek kanan, kalau dipisah, tentu
saja – tanpa bermaksud menyakiti mereka yang kehilangan payudara – merasa sangat
tersiksa dan perih bila salah satu menderita.
Tiba di rumah sakit dua jam setelah lee menghubungi rumah, datang bersama petra dan
menunggui ellen sampai pukul lima pagi. waktu saya mengetik ini, saya merasa
demikian hampa. kemarin ketika melihat dia saya menangis,
padahal saya sudah berusaha sekuat mungkin untuk tak bersedih.
ellen justru menghibur saya
dalam keadaannya yang sangat menyiksa itu dengan berkata, aahhh dasar cengeng lo. di pukul tiga pagi ia berkata lirih, tadi lo kenapa nangis nyet.. saya tahu
ia tak mau dibohong-bohongi dan kami menghadapi moment pedih itu berdua. lee
dan petra sedang mencoba tidur.
Apa yang lo bayangin waktu
datang ke sini terus lihat keadaan gw, tanyanya. Saya jawab
dengan lugas dan gamblang, kami paling benci ditipu-tipu dan dibodoh-bodohi. Ia
tentu saja bersedih. Saya menyarankan, kita
denger musik aja yuk, seperti dia selalu menyetel musik menjelang tidur dan
kelupaan mematikannya sampai bangun di pagi hari. Meski sakit, ia masih dapat
memegang blackberry, saya ingat dia selalu ketiduran dengan blackberry dalam genggaman.
Saya ingat dia tidur dengan ‘baju seragam’ olok-olok saya yang gemar dingin dan dia gemar
selimutan, baju itu adalah legging saya yang tentu saja kebesaran baginya dan
sweatshirt refashion saya yang kedombrangan di tubuhnya.’
waktu saya datang ellen
bilang, gw gak shaking lagi waktu lo
dateng.. dia juga bilang gw gak
ngerti kenapa tahan banget berkawan sama elu .. kemudian setelah itu dia
minta dibelikan novel to kill a mockingbird edisi bahasa inggris, saya selalu
ngomporin dia untuk membaca bacaan yang telah saya baca, dia sudah ketularan
suka haruki murakami.
sambil memperhatikan tangannya
yang melepuh parah, ellen bilang, tadi
sore gw nulis tiga lembar berbahasa inggris, lo tahu kan nyet, gw jarang nulis
kayak elu ... Sini gw cium dari jauh,
kata saya membesarkan hatinya.. ia tentu saja tak bisa dipeluk, dan lelehan
airmata justru membikin perih teramat sangat karena tubuhnya yang terbakar.
dia memutuskan untuk terus
bicara sebagai upaya mengalihkan rasa sakit karena tak bisa tertidur. saya
menunggui dia dan menjawab pertanyaan-pertanyaannya sampai akhirnya dia
tertidur sebentar.
Ketika terbangun petra mengajaknya berdoa,
kebetulan petra bawa minyak urapan hari itu. dan saya merasa jengkel serta
sedih, bukan karena ellen melainkan terhadap pakaian yang saya gunakan, yang
saya sadari di pukul setengah empat pagi. saya punya buaannyaak sekali pakaian
di dalam lemari sampai-sampai ellen suka meledek, baju sebanyak ini bikin elu gak perlu beli baju baru selama lima tahun.
hari itu saya mengenakan rok coklat polkadot dan kaos refashion pink batik.
saya bisa memilih pakaian yang lain, tapi tangan saya seperti ‘disuruh’
mencomot pakaian itu dan tak bisa menolaknya. rok itu dibeli ibu ketika saya
mendekam di rumah sakit, saya selalu memakainya setiap jam terapi karena
bahannya spandeks yang empuk. sementara kaos refashion yang saya gunakan,
dibuat dari kain batik yang dulu digunakan sebagai selimut selama mendekam di
rumah sakit. ellen bilang, ini Faith.
nyettt.. lo pasti inget deh,
jamannya kita ikut kelas di IMAGO, waktu itu steven suruh kita describe our
best friend. dan gw describe elu sebagai mobil FORD yang tangguh.. bertahan ya
len..bertahan yaaa.. hari-hari baik masih banyak donkkk!!!
dalam kesempatan ini saya juga ingin utarakan - bukan sebagai juru bicara ellen, tetapi lebih sebagai orang yang pernah menderita sakit parah - masa-masa ini ellen sedang kritis. sehingga jangan berprasangka buruk dulu bila ia tak dapat membalas bbm satu per satu. kalau pun mau bbm saran saya gunakan lah bahasa inggris, seandainya sedang tak ada keluarga yang menunggu, mungkin lee dapat membalaskannya untuk kawan sekalian. satu hal lagi, tanyakanlah waktu yang tepat untuk menjenguknya... sebab ellen butuh istirahat yang sangat banyak, patuhi lah jam besuk - jam besuk tentu dibuat ada maksudnya kan. saya khawatir niat baik kita justru akan mengganggu istirahatnyaa...kita kan juga tak tahu kuman/virus/bakteri apa yang kita bawa dari luar, dengan alas kaki yang kita gunakan dari luar, dapat membuat luka bakarnya makin infeksi. terimakasih untuk pengertiannya kawan sekalian.
PS :kalau kamu ada waktu untuk berdoa, boleh
ya saya minta tolong sediakan waktu untuk mendoakan kesembuhan dan pemulihan
jiwa bagi sahabat saya. terimakasih banyak dear fellas..terimakasih banyak..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar