Selasa, 15 Mei 2012

makanan dan sepenggal kenangan


ada beberapa makanan yang akan saya ingat sampai mati. 

saya suka berteman dan tukar pikiran. saya senang menghabiskan waktu luang untuk mengobrol bersama kawan atau keluarga dan memasak bagi mereka. karena itu saya lebih memilih menghabiskan waktu untuk mengobrol di rumah/kost-an kawan, di tempat manapun kita punya kebebasan waktu sesungguhnya ketimbang di mall, karena saya punya kebiasaan melek sampai pagi. satpam selalu mengusir saya dan ellen yang hobi nongkrong sampai larut. kadang ngobrol sampai pagi di sevel juga gak asik, kebanyakan kuping, kalau mau mewek juga malu, nanti dikira cengeng, lagipula – dan ini yang paling penting – jadi keluar banyak duit.

punya keterampilan memasak rasanya luarbiasa. bukannya pelit, tapi setiap kali mencoba makanan di suatu tempat, maka hal pertama yang saya lakukan adalah membayangkan terbuat dari apa makanan itu, bagaimana cara membuatnya, dan seterusnya. maka kalau saya jajan dan menemukan makanan yang dibawah standart saya plus harganya gak masuk akal, biasanya saya ngedumel dalam hati : bussettt..segini doank nih.. mending masak di rumah.

biasanya saya memasak bersama bapak di rumah. saya beritahu ya, masih bisa memasak bersama bapak itu rasanya luar biasa, meski itu hanya membuatkan dia oseng peda cabe ijo yang sangat dia nikmati, atau ceker oseng sereh supaya tulangnya bisa ikut dimakan choki, karena saya tahu besok-besok barangkali saya tak akan sempat lagi melakukan hal ini berdua bapak, umur jelas punya saatnya sendiri.

ah saya teringat bapak saya berkata : kalau bikin isian lumpia, jangan lupa kasih gula, biar agak manis.

atau dia yang berkali-kali mengajak saya bikin donat bantat, supaya bisa dia celupkan ke kopi susu di pagi hari.

tahu telur seledri dengan kuah cuka kental pedas manis gurih


kami sama-sama menyukai tahu. ini adalah sebuah warisan yang diturunkan dari bapak ke saya. saya sungguh-sungguh lho J kakek saya dari pihak bapak menggemari makanan sederhana : tahu putih goreng (dari kacang hijau yang lembut) disiram dengan bumbu pecel yang kental dan taburan seledri yang banyak. setiap kali bapak makan tahu model begini, dia selalu bercerita tentang simbah yang mengelola gedung bioskop di kaliwungu, bangkrut pada masa 65 : ini makanan kesukaan bapakku, begitu ujarnya.

saya belum pernah berjumpa dan kenal simbah mus, ayah bapak saya, dia telah meninggal jauh sebelum saya lahir. ibu bilang mbah mus adalah orang yang kaya, uangnya yang disimpan di lemari sampai berjamur. tapi kemudian datang masa 65 dan keluarga besar kami jatuh miskin. bapak adalah orang yang tegar dan gigih dalam memperjuangkan hidupnya, dia selalu bilang bahwa takdir tentu saja tak dapat kita tolak, tapi nasib, kamu harus memperjuangkan hidupmu sendiri, kamu harus genggam lagi dirimu sendiri. sebetulnya saya ingin mengajak bapak ngobrol banyak tentang masa kecilnya, tentang bioskop simbah dan tentang banyak hal di masa lalu yang barangkali dia ingin sampaikan pada saya. kalau bapak nonton film hugo, barangkali dia akan kembali dalam nostalgia itu, tapi saya belum tega untuk membiarkan dia menonton film itu.

selain itu kami juga suka tahu campur. ini adalah sebuah makanan yang terdiri dari bumbu pecel, tahu goreng berkulit, bakwan goreng dipotong-potong, kol dan tauge seduh, seledri, yang kemudian disiram dengan kuah cuka.  suatu hari saya minta dibuatkan tahu campur ketika berkunjung ke rumah bulek saya di malang dan dia menyuguhkan tahu campur lamongan dengan kuah kikil, lontong dan mie kuning. saya tak terbiasa dengan tahu campur model begitu. tiap kali makan tahu campur saya teringat simbah dari pihak ibu di ambarawa yang saya panggil mak jah, dalam memori saya dia selalu tua, dengan jarik harum lerak, kebayanya yang tipis dan kutang torso. dia gemuk, putih, matanya agak sipit. ibu bilang nenek seperti gemblong. saya teringat suaranya yang khas, cempreng dan ramah : nok.. arep digaweke opo? tahu susur gelem opo tahu campur? (kamu mau dibuatkan apa? tahu isi mau atau tahu campur?).

saya ingat sejak kecil ibu selalu memfoto hari-hari penting di keluarga kami : ulangtahun anak-anaknya, natal, kenaikan kelas, liburan sekolah, acara penting di gereja. saya suka membuka album-album kenangan itu. ibu adalah penjepret moment yang baik, bapak tak pernah sekalipun memegang kamera. saya teringat setiap tanggal 10 november, hari ulangtahun ibu, sejak dua hari sebelumnya kami telah sibuk mempersiapkan es buah untuk dibawa ke sekolah dan dimakan bersama kawan-kawan guru. selama lebih dari 35 tahun mengajar di sd, tak pernah alpa ibu membawakan suguhan tersebut ke sekolah. dia kini tak lagi bekerja di sana, saya kira, dia akan mengalami periode sedih di setiap 10 november kelak.

waktu sma dan kebagian jatah latihan vocal group di rumah, kawan saya morla berkata bahwa makanan favoritnya adalah tumisan pare dengan taburan teri. saya tertawa kemudian berkata : kalau gw, makanan yang bakal gw inget sampai kebawa mati adalah tumis buncis ati ampela. ibu saya sering sekali menyediakan santapan itu sebagai bekal saya ke sekolah, praktis soalnya, sayur dan lauk sudah jadi satu. saya kira kamu juga punya pengalaman sendiri, dengan sendu dan sedih, dengan tawa dan geli tentang makanan dan kedekatan kita dengan ibu.

juga ada cerita tentang nasi uduk, tentang nyak odah dan keriput di wajahnya. kenangan masa kecil tentang nasi uduk saya tuangkan dalam cerita mutiara. kalau kamu hidup di perkampungan jakarta, kita tak asing lagi dengan penjual nasi uduk di sekitaran rumah. dan tiba-tiba hari ini kita sadar, hari-hari telah betul-betul berlalu.

nasi uduk mengingatkan saya akan asti, kawan sebangku saya semasa sma, yang kini tinggal di austria sejak tahun 2003 dan menjadi artis yang komplit, ia kuliah jurusan teater, piawai dalam akting dan bernyanyi. waktu kecil saya tergila-gila akan sound of music dan hafal semua soundtracknya, sejak itu saya berkeinginan bisa sampai austria suatu hari. hari kepindahan asti ke austria adalah salah satu hari terperih dalam hidup saya waktu itu, umur saya masih 16 tahun dan merasa tak nyaman bersekolah di sma. pengalaman itu pula yang membikin saya meluangkan waktu secara serius untuk membikin latihan menulis novel berjudul nyanyian kembang kapas yang dengan PD-nya saya kirim ke DKJ dan menangis bombay karena gak menang. saya masih mengenang moment-moment itu sambil bergetar geli menahan tawa.

saya banyak tertawa bersama ellen. ellen benci sekali ketumbar, dia tak suka dendeng, dia benci sambel tumpang dengan krupuk karak (padahal saya suka banget sambel tumpang). tapi suatu hari dia mengakui bahwa ketumbar itu enak. lee memasakkan lasagna yang aduhaiii gila bener enaknya, dengan menambahkan ketumbar di saus bolognaise buatan sendiri. saya tak akan pernah lupa ekspresi wajahnya ketika berujar dengan kaget dan riang : Enaakk nyeett !!!

berpetualang dengan ellen memperkaya pengalaman wisata kuliner bagi saya. saya suka sekali makan kwetiauw goreng, suatu hari dia mengantarkan saya untuk mencoba kwetiauw goreng yang menurutnya enak banget. ternyata betul. kwetiauw goreng di restoran itu enak sekali. saya harus mengakui belum ketemu kwetiauw yang lebih enak dari kwetiauw restoran surya di dekat pasar kramat jati. saya sudah keliling jakarta untuk ngicipin kwetiauw dan menduplikasi sedemikian rupa, tetep gak bisa nemuin resep aduhaii kwetiauw surya.. resep saya enak sih, tapi tetep gak sama dengan resep kwetiauw surya.

saya dan ellen masih ingin punya restoran suatu hari nanti, konsepnya sih oke, sayang dananya sepeser pun belum ada.mengkhayal terus sampai mati..biarlah..daripada kehilangan harapan..lebih baik mengkhayal yang bodoh-bodoh supaya jadi bahan bakar untuk bertahan hidup.




perlu 3 tahun bagi saya untuk memberanikan makan sushi setelah restoran sushi menjamur di pelosok mall jakarta. akhirnya pada januari 2012 ellen menemani saya makan sushi di senayan city. norak betul-betul. tapi sejak hari itu saya suka sekali dengan sushi. ellen sampai bingung karena saya justru suka yang betul-betul mentah dan tergila-gila pada ocha dingin. saya adalah orang yang lucu, yang tak suka coba-coba dan ganti-ganti menu, maka setiap kali mampir ke resto maka menu pilihan saya akan sama, itu dan itu dan itu lagi.



sekarang saya jadi teringat ada seorang kawan kuliah saya suatu hari berkelakar – pantesan elu kalau naksir orang ya itu-ituuu aja, enam tahun diaaaa doank, ganti gebetan pun model-modelnya mirip, mirip lagunya john mayer i’m gonna find another you.

biasanya hang-out saya dan ellen selalu diakhiri dengan karaoke.kebetulan kami memang begitu senang menyanyi. tiba-tiba saya teringat marsy yang kerap menemani kami karaoke, ini masih berhubungan dengan itu dan itu dan itu lagi. elu tuh ya ren, kalau karaoke pilihan lagunya selalu : warwick avenue-nya duffy, you make it real-nya james morrison, put your records on-nya corrine, i still haven’t found-nya U2, breakeven-nya the script, sama fidelity-nya regina spektor. ahahhaaa.. ini lucu, sebab dia betul, karena saya seneng dapat nilai 98, kedipan, dan keplok-keplok.

 kalau ngomong-ngomong tentang menyanyi, saya betul-betul merindukan latihan paduan suara. dulu saya pernah sangat aktif dalam kegiatan paduan suara dan mencurahkan segala perhatian ke sana, saya teringat seringkali membawa risoles daging oregano dan makaroni skotel di hari gladi resik wisuda untuk kami makan sebelum latihan. saya betul-betul merindukan masa-masa berlatih menaklukkan partitur. saya teringat kami beberapa kali piknik dan saya senang berepot-repot membuatkan camilan untuk dimakan sama-sama. charlie biasanya datang sebagai penyuplai daging nomer satu.

seminggu sebelum saya posting tulisan ini, charlie tiba-tiba saja mampir. saya masih tertidur di pukul 3 siang ketika dia datang, dan tertidur di pukul sembilan malam (saya gak tahu dia pulang – so sori char, gak tahu diri banget ya gw). siang itu saya tanya, dia mau dimasakkan apa dan tanpa ragu dia minta dimasakkan pasta dengan saus putih. carbonara !! saya teringat charlie yang kerap mengantarkan daging babi giling dan ikan tenggiri untuk saya masak. dia datang seminggu sebelum keberangkatannya ke jerman. charlie dulu kurus gepeng meskipun makannya banyak. sekarang badan dia agak lebih berisi karena rajin olahraga,makannya pun tetep banyak, meski masih mengeluh belum mencapai standar berat badan yang dia inginkan. semoga dia berhasil mencapai targetnya. saya kira dia harus belajar masak sendiri supaya dia bisa makan kapan saja dia mau, percaya deh memasak itu gampang. tonton aja jamie oliver 30 minutes meal kalau gak pengen nyobain sendiri masak-masak model begitu.

kakak yang mengenalkan saya pada jamie oliver dan gordon ramsay. saya belajar masak pasta dari dia yang memiliki kawan seorang chef, pasta buatan saya betul-betul lumayan meski dia seneng banget menghina masakan yang saya bikin, padahal dia tahu bikinnya pakai effort. itu adalah salah satu hal yang saya rindukan dari dia. seperti halnya anak pertama dan laki-laki, kakak lebih mirip ibu ketimbang mirip bapak. seperti kata semua orang saya terlalu mirip dengan bapak.

ibu saya adalah seorang yang rapi dan rajin. dia mengumpulkan bonus-bonus resep masakan dari majalah sarinah dan kartini sejak tahun terbit delapanpuluhan. sampai hari ini bonus-bonus resep itu masih tersimpan rapi, dibundel spiral 4 tahun lalu supaya tetap awet dan jadi warisan untuk anak cucu kelak. waktu saya kecil dan setiap kali punya waktu luang, saya senang membolak-balik bonus resep masakan tersebut, senang mengamati foto gambar masakan sekaligus membayangkan rasanya. sebagian resep itu sulit diduplikasi karena cara pengerjaan yang rumit. di pasar atau supermarket pada masa itu, bumbu dan bahan yang diperlukan belum tersedia seluruhnya. saya menanggung keinginan itu dalam hati. terus menerus membayangkan bagaimana membuatnya. hari ini saya menertawakan diri sendiri, mengingat saya di masa kecil yang penuh pengharapan : kalau sekarang belum bisa pasti besok-besok bisa pasti besok-besok ada, gak tahu setahun atau sepuluh tahun lagi, pasti kejadian deh.

saya ingat kerap menghabiskan waktu untuk berkhayal dan mencatat, ternyata betul : the time i enjoy wasting is not wasted time. limabelas tahun kemudian ketika ibu menghadiahi oven listrik supaya saya punya semangat hidup lagi pasca operasi, saya giat berlatih memasak.

saya akan selalu teringat ifumie. saya pernah membikin sebuah prosa tentang ifumie. saya juga akan selalu teringat dengan martabak, putih telur kukus serta pizza. waktu saya mendekam 42 hari di rumah sakit dan telah kehilangan selera akan kehidupan, ibu saya yang prihatin bertanya dengan kasih : mau makan apa hari ini. ia pergi dan mencarikan saya ifumie. dia perlu pergi dan saya perlu sendiri.

kemudian sahabat masa kecil saya, rangga, datang membawakan martabak goreng. dia melucu dan tetap lucu seperti ingatan masa kecil yang telah buram, rangga yang saya gandeng sepanjang perjalanan menuju tk kecil dan mbak titiek yang membuntuti dari belakang, dia seperti adik saya sendiri. esoknya martabak itu habis ketika saya mengira masih ada. mbak semi berkata martabak itu dimakan bersama-sama keluarga mardiana seorang pasien tbc tulang yang telah menjadi kawan saya berjuang selama sebulan ketika saya tadi tertidur.  

saya mengamuk luar biasa, waktu itu umur saya baru 21 tahun, 2 bulan lagi mempersiapkan konser paduan suara dan skripsi, tapi hari itu saya tahu kaki saya sebelah kiri telah jadi rusak, saya telah menjadi cacat tanpa saya minta. tentu saja saya tak mengamuk untuk martabak yang bisa dibeli seharga 40ribu, saya mengamuk karena merasa begitu sia-sia, sayangnya hari itu saya tak menyadarinya. waktu itu saya cuma pingin ngamuk saja sepanjang hari, karena hati saya sakit.

setelah sembuh dan punya kepercayaan diri baru untuk pergi lihat dunia, saya menyadari moment martabak itu, ketika putri, kawan saya ngebolang bertanya tiba-tiba : lo kalau pergi bawa bekalnya pasti martabak deh (hari itu kami jalan-jalan ke museum fatahilah naik transjakarta dari terminal blok m. sampai hari ini saya masih suka bikin martabak goreng dan hati saya tergores setiap kali petra bilang : ren bikin martabak goreng donk-tapi dia tak tahu perkara ini, maka saya tak sekalipun mengeluh).

saya juga benci dengan putih telur kukus, sebab saya harus menelan makanan itu selama rehabilitasi paska operasi. saya ingat mutia yang dipanggil cimut menolak untuk makan putih telur, dia telah muak. saya membujuknya pelan-pelan untuk mau menelan putih telur kukus dengan barter buku roald dahl yang telah saya selesai baca.

haaaiii cimutt... sekarang aku sudah bisa pergi-pergi keluar rumah... suatu hari kita ketemu lagi yaaa... nanti kita bisa lari-lari... i miss you dear cimut... kamu baik-baik ya di sanaaaaa... i miss you !!!


cimut adalah kawan saya yang lain selama mendekam di bangsal irna melati, rumah sakit fatmawati. cimut meninggal di meja operasi, seminggu setelah dia ulangtahun ke 17 di tanggal 21 april 2008.  setiap kali hari kartini saya merasakan pedih luar biasa. tanggal 28 maret 2008 saya keluar rumahsakit dan melanjutkan perawatan di rumah untuk menghindari infeksi dan penyakit-penyakit lain yang bisa tertular. tanggal 2 april 2008 di hari ulangtahun saya, cimut menelepon dan bertanya apakah kak endut akan datang hari ini. hari itu saya lupa kalau saya ulangtahun, dia orang pertama yang menelepon mengucapkan selamat ulangtahun. dia betul-betul menantikan saya datang hari itu.

sebelum saya pulang ke rumah dia menangis sedih. saya tanya kalau saya datang, kamu mau dibawakan apa. dia minta dibawakan pizza sebab dia belum pernah merasakan pizza. saya bertanya pada suster apakah cimut boleh makan pizza, kata suster dia boleh makan pizza. maka datanglah saya membawakan pizza bagi cimut.  setelah itu saya diberitahu dia meninggal di atas meja operasi. saya kehilangan jejak keluarganya.

barangkali kawan juga masih bisa mengingat, dengan geli dan sesak, makanan dan tempat-tempat bersejarah dalam hidup kamu. selalu ada cerita yang bisa dikenang, di mana kamu membelinya atau di mana kamu memasaknya, dengan siapa, ada kejadian apa sebelum itu atau setelahnya, apa yang tiba-tiba terjadi tak terduga, penyesalan dan rasa bersalah, kegembiraan dan kejutan menyenangkan, makanan terakhir yang kamu makan dengan seseorang, makanan terakhir yang sempat kamu berikan untuk seseorang yang kamu sayang, semua rasa yang kita alami sebagai manusia.

barangkali kawan mau mengingat-ingat lagi dan kemudian merasa bersyukur untuk setiap pengertian yang kamu pahami hari ini, untuk pengertian yang tak sempat kamu pahami hari ini. untuk kamu yang masih bertahan dan berterimakasih pada semesta.

terus bertahan ya kawan..dengan secuil hidup yang masih kita hormati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar