Kamis, 22 Desember 2011

surrounding by christmas spirit




bagi saya, natal adalah cerita nostalgia. hidup berlalu meninggalkan pedih yang berliku juga rasa syukur karena masih memiliki keberanian untuk memperjuangkan hidup, masih memiliki keberanian untuk bertahan dan percaya kita masih memiliki pagi hari yang terang benderang. begitulah.

setahun cepat sekali berlalu. peristiwa-peristiwa datang silih berganti, kita masing-masing mencoba memahami perasaan-perasaan baru, menemukan pengertian di sana sini. sebagian kita telah kehilangan tanpa menduganya akan terjadi, sebagian kita telah kehilangan dan telah mempersiapkan diri akan rasa sedih dan pedih itu dan masih belajar mengatasi rasa kehilangan itu sendiri, sebagian kita belajar bagaimana menemukan keceriaan hidup yang baru dengan bersyukur karena diberi kesempatan untuk menjadi lebih kuat dan tabah. tuhan masih memberkati kita dengan mengijinkan kita menghayati perasaan itu.

hari ini kita selesaikan sedih kita yukk. karena kita berhak untuk merasakan sepercik air yang meneduhkan. mari kita percaya bahwa semesta mendengarkan apa yang batin kita ucapkan, dan semesta memberikan itu pelan-pelan ketika kita siap menerimanya, dengan bekal yang lebih komplit dan pemahaman yang agak sedikit lebih utuh ketimbang waktu-waktu lalu.

kawan, saya berdoa semoga natal kalian penuh sukacita, damai, tentram, dan melegakan di hati.

momen natal selalu membikin saya berpikir ke belakang.

besok kakak saya mudik ke jakarta, kami yang berbagi masa kecil. akhirnya anak jakarta itu bekerja juga. tidak ada yang menyangka ia akan bekerja di malang, tanah tempat keluarga besar bapak saya tinggal. tidak ada yang menyangka bahwa ia akan di sana untuk makin mempereratkan tali silaturahmi yang dulu terhalang jarak dan waktu. seperti ada yang digenapi dengan kembalinya dia di sana, kami seperti disuruh menelusuri kembali sejarah keluarga.

seminggu sebelum natal, rumah penuh dengan harum-haruman cengkih dan kayumanis. saya membantu ibu menakar gula, tepung, mentega dan telur. saya menyaksikan ibu membikin kastengel dengan keju bundar warna merah, putri salju yang berbedak gula bubuk, sisa putih telur yang dibuat lidah kucing. ibu yang menguleni dengan telaten dan melarang siapa saja membantunya menguleni adonan karena panas tubuh dari tangan akan membuat adonan itu lumer dan gagal untuk dipanggang. ibu membuat sendiri selai nanas untuk dibuat nastar. saudara saya abi yang telah menikah masih sering berujar : tante aku kangen nastar-nya tante yang dibentuk keranjang (kami tidak punya lagi waktu untuk membuat kue-kue kering, saya merindukan momen tersebut, karena baik saya dan ibu telah jadi sama-sama sibuk enam tahun terakhir ini).



 lama berselang, waktu seragam saya masih merah putih, saya bersekolah di sekolah katolik, saya jadi kenal santa claus dan pit hitam. perayaan natal di sekolah menyenangkan. pesta sekolah dirayakan antara tanggal 21 sampai 23 desember. dan saya harus eksis, harus naik panggung, ahahhahaa... harus punya kesempatan untuk menyanyi atau menari.

saya ingat waktu tk, saya berhasil membujuk kawan saya togi untuk bersembunyi di gudang sepatu karena begitu takutnya dengan pit hitam. saya tidak ingat wajah togi seperti apa, kecuali dalam benak saya dia anak laki-laki yang larinya lucu karena gemuk dan pendek, saya tidak pernah ketemu lagi dengan dia. tapi saya ingat kejadian itu. pesta sekolah berlangsung meriah dan saya sudah kejer karena melihat di ujung panggung ada mahluk hitam kelam dengan bibir merah membawa karung dan sapu lidi. saya tidak ingat bagaimana negosiasi saya dengan togi, tapi ibu saya hampir selalu tertawa ketika berkata : dulu mama sama mamanya togi nyariin kamu kayak orang bodoh. ini anak ke mana dicari-cari buat dikasih hadiah gak nongol-nongol. pesta usai, saya ingat saya gemetaran dan ditertawakan oleh pengasuh saya mbak titiek yang gemar mendengarkan topik seksualitas-nya dokter naek l. tobing di radio pesona fm.

saya gak  suka dengan karakter pit hitam, bukan karena dia bawa karung dan sapu lidi untuk memboyong anak nakal pisah dari keluarganya. saya sebel karena ada pendiskriminasian di sini. pernah kepikir gak, kenapa si pit itu harus hitam, itu kan seperti jadi kacung-nya orang kulit putih. nah, saya kira santa juga gak suka memperalat orang lain. gitu deh.. tiba-tiba terlintas di kepala. dan santa gemuk berpipi montok warna merah dengan senyum tulus dan mata teduh warna biru itu adalah bikinan coca cola.

 setelah pulang dari pesta perayaan natal di sekolah, saya akan membuat ibu ribet. berbelanja keperluan natal dan membungkusi bingkisan-bingkisan untuk diletakkan di bawah pohon terang. bapak telah mendongengkan saya tentang santo nicholas dari belanda, saya menabung sepanjang tahun, dan membelanjakan sebagian dari tabungan itu untuk hari natal, untuk membeli sebagian bingkisan yang akan diletakkan di bawah pohon terang yang akan dinikmati bersama dengan saudara-saudara.

sekolah saya cukup elite, punya lapangan sepakbola dan lapangan basket sendiri dengan tribun. rumah saya cukup dekat dari sekolah. setiap tanggal 24, bapak saya mengingatkan untuk mencari segenggam rumput bagi rusa santa. saya pagi-pagi mengajak mbak titiek ke sekolah untuk menggunting sejumput rumput di lapangan bola. ada satu masa kami tidak berhasil mencari rumput buat sajen itu, dan mbak titiek menggantinya dengan seikat kangkung. Ya kali rusa doyan kangkung, begitu omel saya, ketika saya tanya, nanti malem santa dikasih minum apa, dia bilang : nutrisari. hari saya betul-betul jadi berantakan.

coca cola membikin image santa jadi seperti ini.

 malam-malam saya tunggu santa claus sambil bertanya : kapan sih datengnya? dan merasa begitu gundah dan resah sampai ketiduran. pagi-pagi ibu saya akan membangungkan saya dengan berisik. lihat-lihat..ada hadiah dari santa di bawah rak sepatu.

makanan di rumah banyak, bapak ibu telah menyisihkan uang setiap bulan untuk merayakan natal di tengah kebutuhan hidup dan penghematan yang bisa dilakukan, berbagi sukacita sederhana dengan kerabat dan tetangga. masak-masak dua hari dan membagi-bagi hantaran natal ke tetangga-tetangga. (sekarang tidak lagi karena ibu saya terlalu lelah melakukannya, sebagai gantinya, setiap lebaran ketika tetangga-tetangga mengantarkan hantaran ketupat opor dan semur daging kerbau – tetangga saya banyak betawi, anak-anak tetangga datang dan berbaris, menunggu uang hadiah, duapuluh ribu seorang anak dengan sirup marjan dan sekaleng kong guan biskuit keluarga. tetangga saya enjir komplain : tante, tahun lalu tigapuluh ribu kok sekarang kurang sepuluh.. ahahhahahaaa).

saudara-saudara saya yang beragama muslim datang merayakan natal di rumah seharian selepas kami pulang dari gereja. mereka akan mengucap : selamat ulangtahun tuhan yesus. sekarang saudara saya sudah menikah semua, dan ganti anak-anak mereka akan ikut merasakan itu. sorenya tetangga berkunjung dan mengobrol panjang. berfoto di depan pohon terang sambil pamer parcel apa yang didapat tahun itu (noraknya) parcelnya tidak dibuka sampai seminggu setelah tahun baru (noraknyaaa.. saya masih ngakak kalau ingat hal ini). saya merindukan momen kanak-kanak tersebut.



begitulah. masa kecil saya menyenangkan.


  
hadiah yang sampai hari ini masih saya ingat adalah sekantong besar anggur hijau. bapak saya membelinya dari pasar buah barito tak jauh dari gereja santo yohanes penginjil, tempat keluarga saya merayakan ibadat dan misa. tapi dulu itu rasanya luar biasa dan mencengangkan. saya ingat bapak saya berkata : ini yang metik santa sendiri lo dari alaska. saya juga ingat anggur itu mengatasi kecewa saya karena tidak mendapatkan sepatu LA gear yang punya lampu berkelap-kelip di belakangnya. atau sepatu boot dokter marteen yang begitu saya inginkan di usia saya yang baru delapan tahun.

uang sejumlah itu terlalu banyak untuk dibelanjakan hanya untuk sepatu. saya terbiasa dengan northstar atau bata dan masih merasa asik-asik saja untuk sekolah. bapak ibu saya mengajarkan saya banyak hal, saya mengetahui bagaimana rasanya membelanjakan uang hasil menyanyi untuk dibelikan sepatu converse limited edition yang saya biarkan jadi buluk karena menurut saya itu keren sekali. itu adalah rasa keberhasilan kecil.

kakak saya sempat bilang, entah dia ingat atau tidak, setelah saya menggunakan AFO. akhirnya lo pake tuh dokmart juga cis.. dia tertawa. nanti gw airbrush biar keren. ahahhaaa.. lucunya hidup. saya betul-betul sudah tidak bermasalah dengan AFO kendatipun orang-orang masih kerap kali bertanya : itu kakinya kenapa? yang membikin saya harus mengulang bercerita lagi dan lagi karena saya gak mungkin bilang : mampir di blog saya aja deh kalau mau tau banyak.

di malam natal, bapak akan menelepon saudara-saudara di jawa dan mengucapkan selamat natal. natal tahun 2009, kakak saya baru bekerja di malang. saya telah setahun menjadi cacat dan belum bepergian banyak, karena kaki saya akan jadi bengkak kalau terlalu lama duduk di dalam kendaraan. tahun itu saya minta pada ibu saya untuk menghabiskan natal di malang. keluarga kami tumplek blek di rumah bulik, adik bapak saya. tahun itu saya seperti disuruh pergi ke malang. mbah git dirawat di rumah sakit, saya mengenangnya sebagai sosok yang hangat, yang selalu mencium saya tiap kali berkunjung, yang memasakkan saya makanan yang saya sukai. mbah git adalah adik dari simbah kandung saya, tapi bagi dia kami semua adalah cucu favoritnya, dia tidak pernah membeda-bedakan. saya mengunjungi dia di rumah sakit, dia tidak mengenali saya lagi. beberapa bulan kemudian dia meninggal. saya masih menyimpan foto terakhir di rumah sakit itu. saya teringat dia selalu memasak kimlo dan babi kecap, dan om nunung akan berepot-repot membeli martabak dan babi merah panggang, juga rujak cingur dan aneka jajanan lain. saya selalu merasa natal dan perayaan kebesaran agama adalah momen reuni yang menyejukkan dan dalam.

dulu saya merasa natal adalah pesta-pesta setahun sekali, makan-makan dan masak-masak, bertukar hadiah (saya selalu membuka bungkus hadiah hati-hati, karena bungkus tersebut akan saya gunakan di bulan juli untuk menyampul buku tulis ketika naik kelas) dan ngobrol-ngobrol panjang.

tiga tahun ini momen natal meluluhlantakkan hati saya. saya teringat perjuangan saya untuk kembali melihat sepenggal dunia. tuhan telah menggenapi itu. tuhan telah mengganti segala sedih dan susah saya. saya telah belajar sangat banyak, saya telah ditunjukkan banyak hal, tuhan telah memberi saya banyak keberuntungan di tengah kesusahan itu. saya belajar menemukan kembali arti keluarga dan sahabat. saya melihat banyak sekali kegelisahan hidup dan melibatkan diri dalam carut marutnya. 



saya merasa digenapi. dulu sewaktu saya mengidolakan saman dan larung, saya tidak pernah tahu akan dekat dengan kehidupan macam itu. tuhan menggenapinya. dulu sewaktu saya mengirim novel paling gak mutu ke dkj dan nangis semengguk karena gak menang (ya iyalaahh..naif aja deh adanya) tuhan menggenapinya saat ini. masih banyak dulu dulu yang betul dulu yang digenapi saat ini. 

saya kira kalau saya tidak jadi difabel, saya tidak akan seterbuka ini untuk menikmati dan hanyut terkendali dalam rupa dunia. saya masih ingin belajar banyak, masih ingin berbuat banyak, masih ingin jadi berarti.

saya masih berdoa ada kedamaian di bumi, ketika kita yang berbeda keyakinan bukan saja masih saling menghormati, tapi masih berbagi tawa, masih melaksanakan kemanusiaan itu sendiri.
liriknya Grown up christmas list sesuai untuk perasaan itu :

No more lives torn apart
That wars will never start
And time will heal our hearts
Every man will have a friend
That right will always win
And love will never end
This is my grown up Christmas List

saya berdoa supaya cinta masih bersemayam dalam hati kita..

sampai hari ini saya masih percaya santa claus. saya masih membikin wish list di usia dewasa saya. saya tidak bisa meninggalkan kebiasaan itu. saya menyukai kenangan masa kecil membanjir dalam ingatan saya.


dear santa, terimakasih karena hadiahnya luar biasa indah. hadiahnya sudah kau kirim sejak 25 tahun 10 bulan lalu : ibuku, bapakku. terimakasih untuk hadiahnya.

kawan, saya berdoa semoga kalian dilimpahi dengan ketenangan, saya percaya kawan akan baik-baik saja, karena kawan kuat dan layak.

kawan tahu pit hitam selalu bawa karung kan... nah ini ada sepenggal lirik dari lagunya eliza doolittle – pack up :

Pack up your troubles in your old kit bag  And bury them beneath the sea
I don't care what the people may say  What the people may say about me
Pack up your troubles, get your old kit bag Don't worry about the cavalries
I don't care what the whisperers say 'Cause they whisper too loud for me

selamat natal kawan... selamat merayakan hidupmu yang baru. saya berdoa semoga kita sekalian dalam keadaan sehat dan hidup, masih memiliki semangat untuk menikmati secuil hidup yang kita hormati. berkah dalem kawan. semoga keberuntungan menyertai.

sampai bertemu di tahun berikut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar