Minggu, 04 Desember 2011

music orgasm





music orgasm (dibaca miusyik orgasyem)
tentu saja ini asik, meskipun kadang-kadang asem (karena berkeringat dan menempel di lipatan selangkangan – sumpah ini gak jorok ! kalau kamu merasa tulisan ini jorok..hmm kita beda perspektif berarti, tapi tak ada salahnya jadi beda, sebab satu selalu kaku.)
dokter sekaligus psikiater david reuben menyatakan Most people have more sexual freedom than they know how to handle.In our sophisticated society it is usually a simple matter to find a willing partner, a quiet place, and get down to business. Knowing what you’re doing is another story.
saya gak nyuruh anda untuk mencoba dan bereksplorasi lho ya.. sudah jelas kan, kebebasan seksual juga harus dibarengi dengan keadilan seksual. kenali dulu lah tubuhmu sendiri dan keinginan-keinginan sendiri. manusia itu makhluk yang berkembang terus menerus melalui self discovery kok dari pengaruh lingkungan sosial dan tempat kita berkembang. jadi pilih-pilihlah role model. minimal jangan nyusahin diri sendiri. apalagi ngerugiin orang lain. at least punya sisi-sisi humanis lah, jangan jadi kriminal, kita gak diciptakan untuk jadi dungu kan.
masih kata dokter reuben lagi dalam bukunya everything you always wanted to know about sex, One problem among others is to make an individual aware of the capabilities and potentials of his sexual organs so he can utilize them to their fullest capacity.  nah jelas kan, bahwa kita mesti memberi harga dan hormat pada diri sendiri. prokreasi harusnya indah. dan karena itulah kita berakal budi, tidak seperti binatang yang hanya merasakan dan menjauhinya, tetapi pada manusia ada kemampuan mengatasinya.
(saya dapetin ini buku udah bullluuukkk banget, cetakannya udah coklat banget dan halamannya seperti dikerikiti tikus, tapi saya tahu isinya itu harta karun, makanya : aku bawa kamu pulannggg sayyaaannggg – ini adalah kalimat ajaib saya kalau ketemu buku seru di tempat penjualan buku – kita boleh menikmati bahagia kecil kan ya.)
sebenernya tadi saya gak berencana membahas soal seksualitas (nanti saya bikin essay yang agak lebih bener deh), hari ini saya mau curhat saja (biar nanti kalau saya punya anak, anak-anak saya bisa baca tulisan saya. kalau saya sudah pikun, saya bisa ingat-ingat lagi pernah jadi orang yang hidup!!)
sebelum masuk ke music orgasm, saya cerita sebentar tentang pornografi ya, supaya ada batasan mengenai hal ini.
HB Yassin mengatakan seperti yang dikutip majalah Pantau nomer 21 Januari 2002 bahwa “pornografi menciptakan fantasi pembaca atau penonton ke daerah-daerah seputar kelamin : fantasi itu kemudian membakar berahi. makin lama (seseorang) terekspos pada materi porno, besar kemungkinan makin intens rangsangan seksual yang ditimbulkannya.
pornografi menjadi mungkin, bukan hanya karena ada obyek pemicunya, seperti gambar, film ataupun suara, tetapi terlebih karena kesalahan berpikir orang yang mempersepsinya. Kesalahan berpikir itu diulang, dan menjadi bagian dari kebiasaan yang terus berulang dalam keseharian manusia. Akibatnya kesalahan berpikir itu sulit diubah.
tentu saja hidup dalam kepungan kebiasaan jadi sulit dilenyapkan dan cenderung dianggap sebagai kewajaran. kesadaran membikin kita berjarak terhadap kebiasaan, kita tak bisa betul-betul melenyapkannya, apakah masalah ketika minat terhadap pornografi tak bisa lenyap seutuhnya?
mari kita bicara tentang tubuh. tubuh manusia dipersempit sebagai pemuas kebutuhan seksual belaka. dari situlah pornografi timbul. tubuh menjadi objek, pornografi teorinya, perkosaan prakteknya. karena itu menikmati kebebasan seksual juga harus dibarengi dengan pemahaman mendalam mengenai fungsi organ reproduksi dan kode moral yang menyertainya. setiap kenikmatan seksual tentu saja memerlukan keadilan seksual bersamanya.
pornografi membikin orgasme jadi murahan. itu menurut pendapat saya.





karena buat saya, kenikmatan seksual haruslah datang tanpa paksaan, baik dari dan bagi sendiri, atau pun ketika kita membaginya dengan orang lain. dan seksual tentu tidak sama dengan pornografi. pornografi terjadi ketika ada kesalahan berpikir tentang tubuh yang didangkalkan sebagai pemuas kenikmatan seksual belaka. karena itu saya setuju : otakmu yang porno, tubuhku sih enggak.
kenikmatan seksual adalah kenikmatan terindah ketika saya lebur dan jujur pada diri sendiri, hal ini menumbuhkan harga diri yang baru dan sikap hormat, karena saya melaluinya dan menikmatinya bukan sebatas kebutuhan sembrono, melainkan saya menyadari hal ini adalah ujud tanggungjawab dari kemampuan memilih dan memutuskan. begitulah.
saya menulis paragraf mengenai orgasme yang akan muncul di novel singgah :

orgasme adalah kenikmatan yang jujur karena ia lebur bersama cinta dalam diriku, ketika aku menghargai  dan memberi hormat  pada diriku, merasakan nikmat, nyaman dan aman. tidakkah kau bahagia ketika mengalaminya karena menyadari inilah keindahan hidup. kamu bersyukur memiliki alat indera yang sempurna (kamu bersyukur meskipun tak sempurna-apa sih sempurna itu), kamu bersyukur karena bisa bersyukur. kamu bersyukur untuk derita yang bisa kamu atasi. dan ketika telingamu mendengar rintihan nada dalam rangkaian melodi, kamu mengalami sebuah situasi yang bukan saja membuatmu hanyut, tapi sekaligus memahami bahwa kamu hidup.

aku kayaknya kecanduan musik. kalau gak mendengarkan musik, hidup  rasanya sepi banget. setiap hati pasti punya melodinya sendiri deh, seperti jodoh, tidak bisa dipaksa-paksa. sama seperti musik, pokoknya aku tahu aja kapan merasa klik dengan keseluruhan lagu itu. musik membantu aku rileks, karena menjadi lebih tenang, aku jadi punya kesempatan untuk ngelamun, bengong, dan ngobrol sama diri sendiri. kalau sudah begitu, rasanya ketemu diriku yang baru, ada yang diperbaiki di hatiku  setelah mendengarkan musik. rasanya personal, cuma aku yang tahu dan ngerti. nah pada moment inilah aku ngerasain music orgasm.

ngomongin music orgasm, barangkali di benak banyak dari kita, langsung menunjuk marvin gaye dengan lagunya sexual healing.. get up get up get up..wake up wake up..wake up
 nah, pada musik saya mengalami sensasi dibawa terbang tinggi, nikmat..nikmat sekali. barangkali karena saya juga menghayati lirik lagu tersebut.
sejak bayi saya biasa diperdengarkan pada musik untuk membuat saya cepat tertidur. waktu saya kecil, pengasuh saya mbak titiek selalu menyetel radio. saya masih ingat jinglenya : pesona fm...pesona fm .. selamat datang di acara dokter naek l tobing (ahhh sekarang saya tahu mengapa pengetahuan seks saya baik.. hihihi terimakasih mbak titiek!!) 





di rumah bapak selalu memutar tembang-tembang lawas dari era remaja dia, dia mewariskan pada saya musik-musik yang digemarinya : the cassuals dengan jesamine-nya, sam cooke, louis armstrong, nat king cole, bach, vivaldi, banyaklah..tak terhitung. sementara kakak saya mengarahkan saya untuk ikut-ikutan menikmati beach boys, weezer, incognito, u2, morrisey, begitulah.  hidup saya memang selalu penuh musik. sayang bakat itu tidak berkembang luar biasa (mungkin belum ya, saya masih bercita-cita membentuk grup band akustik cover version, mudah-mudahan suatu hari tercapai!!)
 saya senang melacak jejak nada. saya kira musik adalah salah satu hal terindah dalam hidup. 
musik sering membuat jantung saya berdetak lebih cepat dari biasanya. saya menikmati suara yang ditimbulkan oleh alat musik gesek. bunyi geraman itu nyangkut ke dasar hati saya dan memulihkan luka pelan-pelan.
saya tergila-gila pada suara cello, flute, biola, dan piano. musik terfavorit sepanjang masa bagi saya adalah the cello song, gubahan j.s.bach. kalau kamu sempat membuka youtube, tengoklah channel the piano guys..mereka membikin jantung saya berhenti, komposisi yang luar biasa memukau, cover version yang niat dan gigih, angle kamera dan lokasi syuting yang tidak bisa dianggap sepele.
saya berencana menamakan anak saya laki-laki nanti Marcello dimitri dan yang perempuan Pianissario dirriti saking cintanya saya terhadap musik. norak..biarlah..imajinasi membolehkan kita berpetualang dalam keindahan itu sendiri.
saya juga mesti berterimakasih kepada sigur ros, musisi dari islandia, komposisi musik mereka selalu mengacak bilik-bilik hati saya (saya selalu membayangkan hati dan otak saya terdiri dari bilik-bilik tempat rasa dan kenangan tersimpan). setiap kali mendengar musik mereka, rasanya selalu dibawa melayang terbang ke angkasa, seringan burung gereja, pergi ke langit ke tujuh dan dihempaskan dari sana. antara pengen bunuh diri dan ngebersihin luka hati.
john, adik saya di KMK, di suatu hari yang terlampau biasa, berkelakar. dia bilang, apa yang bisa ngangkat elu ke langit ketujuh. kami tertawa. sebetulnya gw gak ngebayangin gereja-nya segede apa kalau lo jadi burung gereja, tapi telornya, segede apa.
hari itu tawa saya tak habis-habis, bahkan sampai hari ini, ketika saya mengetik obrolan tolol itu.
oke, kita serius lagi.
waktu pertama kali dengar Passera yang diarransemen ulang dan dinyanyikan il divo, hati saya langsung makces. saya gak ngerti arti dari lirik lagu tersebut karena berbahasa italia (nyerah deh..2 tahun lagi baru berencana mau belajar bahasa italia, sekarang masih bener-bener belum punya waktu-daripada waktu itu terbang dan terbuang sia-sia). tapi saya merasa ada yang menusuk-nusuk di hati. saya searching dan menemukan lagu Passera versi renata russo dan ikut menikmati musik tersebut. saya cari liriknya dalam bahasa inggris. dan benar lho.. liriknya itu kena banget di hati.
saya menerjemahkan lirik itu secara bebas ke dalam bentuk prosa saya sendiri. begitulah cara saya memulai tulisan. setelah saya mengalami music orgasm.. music orgasm membantuku menyelami hati, inspirasi itu datang tiba-tiba dari sudut hati paling jauh, tiba-tiba ngambang, dan seringkali jadi ngembeng airmata.




passera – it will past

Songs are not written but they are born by themselves  
they represent the things that happen everyday around us
songs, it's enough to catch them 
there is one also for you that have also difficulty in living
and you never smile.
songs are gipsy and steal poetry  
they are deceptions like the so called "happiness pills"
songs never cure love or illness  but that little pain that give us the certainty we exist
it will pass, it will pass
if a boy and a guitar are there like you, 
in the city looking at this life which does not work
that kills us with illusions and with the age of songs 
 it will pass over us
 we'll go to the bank sooner or later 
 with our "why" and "who knows"
and the anxiety of an extreme poverty 
 talking about the lovers you don't have
 singing a song that you don't know 
 because you lost it inside and you remember only
it will pass...
 in a world of cars and high speed for the ones who arrive always last
for the ones who say good bye   
for the ones who bump against  the obstacles of diversity
songs are fireflies that sing in the dark  
it will pass sooner or later
this little pain inside of you inside of me, inside of us
that make us feel like sailors at the mercy of wind and nostalgia
 singing a song that you don't know  
but that little pain be it hate or be it love
it will pass, pass, pass
 even if you'll sing just "la la la" it will pass, 
it will pass and a song will be useful for something
if your little pain  be it hate or be it love ...will pass

ahhh..krecep yaaa..makces..
lirik ini membantu saya bangun puluhan kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar