aku mengingatnya
dengan detail yang sempurna.
kejadiannya
pertengahan juni. aku baru saja naik kelas 4sd. seminggu sebelumnya pada acara
tutup tahun aku naik panggung karena ranking 1. liburan telah dimulai, buku
pelajaran baru sudah dibeli. beberapa hari lagi kami akan liburan di malang.
ibu menyeling liburan sekolah kami, antara ambarawa dan malang. sebelum
berangkat liburan semua perlengkapan sekolah mesti disiapkan dan harus beres supaya
ketika pulang ke jakarta tak lagi repot dan ubyek urusan sekolah.
di depanku tampak tumpukan buku pelajaran,
penggaris, gunting, dan selotip. ibu sedang mengajariku menyampul buku. ia
mencontohkan tiga atau empat buku. aku memperhatikan dengan telaten. Mengikuti
sambil mengamati bagaimana ibu mengukur,
melipat dan menggunting sampul mika berbentuk gulungan. sambil menyampul buku ia
cerita tentang masa kecilnya, ayahnya, kakekku mengajarkannya menyampul buku di
kelas tiga sd.
aku dan ibu menyampul
buku. ia merapikan lipatan yang kubikin, menindasnya dengan penggaris supaya
rata dan lekat. ibu hebat, dia tak perlu penggaris untuk menggunting
lurus-lurus. tempelkan guntingmu pada gulungan plastik mika, ujar ibu sambil
menyontohkan, dan gerakkan gunting menempel pada gulungan plastik, maka hasil
guntingannya akan lurus.
kami punya banyak
gunting untuk menjaga ketajamannya. ada gunting khusus untuk kain, gunting
khusus untuk dapur, gunting khusus untuk prakarya, gunting khusus untuk plastik
dan kertas. ibu tak suka melihat benda-benda berceceran, ia mau setiap benda
berada pada tempatnya supaya ketika perlu langsung ketemu karena tak perlu
pusing mencari-cari.
di masa kecil aku sering bertengkar dengannya karena tak
pernah suka ibu yang sering merapikan kamarku. aku suka membiarkannya
berantakan sebetulnya, karena dengan cara itulah imajinasi menggerakkanku untuk
berkarya, betapapun kecil dan sepele.
ibu mengingatkanku
untuk tak sibuk membaca, asik mengamati pelajaran apa yang akan kuterima nanti
di kelas 4 sd. kata ibu, baca-bacanya nanti saja setelah semua tersampul rapi.
hari itu aku juga menyampul buku-buku cerita, banyak jumlahnya, itu adalah
hadiah kenaikan kelas.
aku melihat buku-buku
cerita masa kecil yang dibelikan ibu setiap bulan serta buku-buku hadiah pada
masa kenaikan kelas dalam sebuah stand di book fair senayan november 2012 ini.
itu sebabnya aku mengingat suatu sore yang manis, waktu ibu mengajariku
menyampul buku. sebagian buku-buku masa kecilku sudah berpindah tangan. aku ingat ibu mengumpulkan majalah bobo dan bertanya
majalah mana saja yang boleh diberikan ke orang lain.
itu sudah jadi
kebiasaan, menyampul buku. selalu ada gulungan plastik mika di rumahku, itu
otomatis seperti kamu mandi dengan sabun dan keramas dengan shampoo.
itu juga sudah jadi
kebiasaan, menyumbangkan buku.
setahun lalu aku
memiliki penghasilan tambahan sebagai guru les. orangtua muridku memberikan
banyak sekali buku. sebagian sudah disumbangkan, sebagian masuk dalam
perpustakaan pribadi di rumah. aku ingat membuka kardus-kardus hadiah itu dengan penuh semangat.
menyortirnya, mana yang cocok untuk bacaan tempat ini dan tempat itu, kemudian
mengirimnya.
membayangkan orang
lain gembira karena bisa membaca dan punya bacaan baru sudah membikin hatiku
senang.
aku selalu menerima
paket belanjaan buku online dengan gembira. di depan pagar berdiri mas-mas
delivery sambil berteriak florentiaaa...aku juga gembira ketika ngubek-ngubek
lapak buku dan menemukan harta karun : buku yang ada dalam daftar wish list-ku,
apalagi jika harganya masuk akal.
dan bookfair membikin
hatiku gembira berkali-kali lipat.
kamu tahu, ada banyak
sekali buku dijual murah pada setiap kesempatan bookfair. aku biasa menyediakan
sejumlah uang tertentu untuk dibelanjakan bagi orang lain. dengan uang
seratuslimapuluh ribu aku bisa mencarikan 12-17 buku bermutu untuk dibagi-bagi,
padahal kalau kamu membelinya di toko buku pada hari-hari biasa, dengan uang
sebesar itu, hanya 5-7 buku yang bisa dibeli.
bagi diriku sendiri,
book fair adalah lautan yang tenang, riuh sekaligus ribut. kalau kamu tenang
dan kalem, punya tenaga lebih untuk tak kehilangan minat ngubek buku, maka ada
banyak harta karun yang bisa kita temukan. itu seperti menemukan tangkapan yang
bagus, kemudian memasaknya dirumah dan dinikmati bersama orang-orang tercinta,
begitu rasanya : hangat, rasa bahagia itu tahan lama.
karena punya
kebiasaan menggoreskan tulisan di setiap bukuku, aku jadi punya banyak kenangan
tentang tahun-tahun silam. aku ingat membeli surat dari palmerah-nya seno
gumira di bookfair tahun 2006, itu bulan kedua aku magang di majalah dan dapat
tugas liputan sekaligus datang ke acara bedah buku filsafat fragmentaris.
juga ada tulisan tanganku sendiri : pergi sama manda. ini mengingatkanku sewaktu belanja buku
gila-gilaan dengan sahabatku dari smp yang tinggal di singapura dan berlibur di
jakarta, amount-nya sampai tiga juta..itu sungguh hari-hari gila-gilaan,
november 2011 lalu. kami berburu buku murah di gramedia melawai dan gramedia
semanggi. novel-novel seharga sepuluh hingga tigapuluh ribu. juga novel-novel
bahasa inggris seharga limapuluhribuan.
di buku yang lain ada tulisan : ditemani marsy. aku ingat dalam kepayahan dan tergopoh-gopoh
berjalan kaki dari istora senayan (oh ya waktu itu aku belum sembuh benar dan
masih sering kelelahan ketika bepergian) menuju FX untuk mencairkan uang di ATM
karena gak bisa gesek kartu di stand-stand bookfair. buku-buku yang kubeli
waktu itu untuk kepentingan skripsi, tentang feminisme, filsafat, semiotika dan
sejenisnya. tak ada novel yang terbeli karena uang yang kusisihkan untuk
belanja buku habis untuk buku-buku tersebut.
juga ada tulisan : pergi
dengan putri dan debbie setelah terjebak hujan dan gak jadi hunting foto.
ini juga mengingatkanku tentang kenangan lain.
hari itu ibu menyita kartu ATM, sebab ada berita ngeri
tentang perampokan di dalam taksi di kawasan radio dalam – pondok indah. aku
bawa uang seadanya. karena hari itu hujan maka hunting foto gak jadi, aku
memutuskan pergi ke bookfair, belanja buku dengan uang seadanya yang nyelip di
dalam dompet.
setelah memilih empat buku di stand obor : sampar – alber
camus, catatan dari penjara perempuan – nawal el saadawi, mademoisselle fifi –
guy de maupasant, penderitaan pemuda werther – goethe, aku berkata kepada kasir
supaya dihitungkan dulu dengan kalkulator,karena aku khawatir tak ada cukup
uang dalam dompetku. kamu tahu hai kawan, itu adalah hari yang baik dan aku
percaya ada banyak orang baik.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj48D17Ip9oOxeoiZQYhXJzQkO5Iz8n4qhjrYYEhF2hpiUnM3JMCIrhez8qNtQ9ffiZxbg-a_yd7LBym8RY_q59WzVJvAjoTSZZCB7aGC591mAd-5do5M4PEWG_BqTdLtvdIXjlHKXHKXY/s320/105_0817.jpg)
aku terkesan sekali dengan si bapak yang berada dalam
stand obor. terimakasih pak (mungkin kamu yang datang ke bookfair kali ini dan
mengunjungi stand obor juga menerima kebaikan hati tersebut). mungkin dia
mengira aku gak punya uang untuk membayar buku, mungkin dia mengira aku
pemberani karena meminta dihitungkan totalan belanja dengan kalkulator sebelum
deal membayar harga-harga buku tersebut, entahlah. dia menghitungkan kembali
harga buku-buku tersebut dan memberikan diskon yang membikin aku senennnggg
banget. untuk keempat buku itu dihargai seratus lima ribu rupiah.. kejadiannya
hari selasa.
empat hari setelahnya aku memutuskan datang lagi ke obor,
ditemani tetanggaku yang menyenangkan, agnes yang baru duduk di kelas 3 sma dan
ingin cari hadiah bagi kawannya. oh ya.. kamu tentu saja bisa nabung beli buku
di bookfair buat hadiah bagi kawan-kawanmu besok-besok. dan bookfair surga buat
pedagang online shop.
aku datangi lagi stand obor dan menemukan banyak sekali
novel-novel sastra seharga sepuluh ribu. itu adalah novel-novel yang masuk
dalam wish list ku tapi belum sempat terbeli sejak tiga tahun lalu ketika mulai
serius mencari bacaan bermutu. well aku punya list panjang tentang buku bacaan
dan makin hari makin tambah panjang, sehingga sulit rasanya membeli semuanya
sekaligus. rasanya luar biasa menemukan bacaan yang kau idam-idamkan dengan
harga yang membikin hatimu melonjak senang. sungguh. obor luar biasa banget deh
..
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyWNWV059gZhswihDgmAghd5rGsVvwpajCnmQLmLKoHrYWKMYj11Q6oavqcOl3YQN1CJD1899OfdJUQVKHYXOqRruZCBUhLMA-Zayq4yDI2ZUD85EBDasEnvfU1ij3F4SyaJhbIEOO3Mk/s320/105_0815.jpg)
aku ketemu banyak harta karun di stand lain juga donk.
resep-resep seharga sepuluhribuan dari stand gramedia. dari serambi banyak
kudapatkan buku-buku yang memang kuincar tapi uangnya selalu tak cukup untuk
membeli semua-mua yang kuinginkan, kalau aku beli di toko buku tanpa diskon,
angkanya akan mencapai satu digit, tapi karena diskon besar di bookfair aku
bisa hemat banyak, itulah mengapa aku mengandalkan bookfair untuk melengkapi
koleksi bukuku, terutama untuk mengisi kembali buku-buku yang dihilangkan
orang-orang, sebetulnya itu membikin jengkel, karena statusnya dipinjamkan,
tapi gak balik, dan gak setiap buku yang dipinjamkan itu bisa dibeli lagi,
bukan karena gak ada uangnya, tapi sudah gak ada barangnya.
setelah berjalan dan keliling selama tigasetengah jam,
jempol kaki gepeng dan tangan seperti teriris karena kantong kresek buku sudah
terpuntir-puntir akibat beratnya buku, kami beranjak pergi. tapi ohh tapi..
mataku gak bisa berhenti lihat buku-buku di periplus..ohh noo..tetep mahal. dan
beralihlah kami ke stand Books yang menjual buku-buku berbahasa inggris dalam
beragam kondisi. yess ketemu harta karun lagi donk..dengan harga yang masuk
akal.
biasanya,kalau gak sabar baca novel-novel berbahasa
inggris, aku mengandalkan periplus, times dan kinokuniya – karena pasti
barangnya ada. tapi karena kendala dana, tentu saja website amartapura dan
books centre jadi andalanku. khusus books aku belum pernah belanja online. oh
ya, ciri-nya books itu menggunakan stiker bulat berwarna-warni sebagai penanda
harga itu lho.. kalau beli di books, memang harus sabar dan punya waktu untuk
ngobrak-abrik buku, pasti ketemu harta karun !!
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio6AhbROwnWgjLHbA-dfNrtJiyzIJiDoKMQOwvIHI-V2aR90yIIyG4X5UTP2O6Vat1R1yo50nCqApwS5aRPaoY2Xi98k_pwC95L1rq1-wijmDutOi_b-PYtlg8_vE-IFQ47ebpKWGqZiw/s320/105_0822.jpg)
ternyata setelah tiba di rumah, ada banyak sekali novel berbahasa
inggris yang kubeli dari books..sungguh senang, rata-rata novel yang kubeli
dari books seharga 25ribu – 50 ribu. itu angka yang bagus ketimbang beli yang
baru seharga 88ribu – tigaratusribuan untuk buku baru (ahh ternyata bukan harga
murah yang bikin aku beli, setelah ngecek ada banyak juga novel baru berbahasa
inggris yang aku beli di kinokuniya dan teronggok belum terbaca).
what will you read today fellas?
ehh meski dapat banyak buku, hari ini aku baca the
wonderful wizard of oz –nya L. Frank Baum, yang aku beli di TGA senayan city
seharga empat puluh ribu keluaran collins classic. hari itu 11 agustus 2012 bikin hatiku sakit. kawan-kawan menunggu di senayan city kemudian kami cari tiket pesawat murah untuk terbang ke bali. soalnya hatiku sakit hari itu, 11 agustus 2012. setelah besar
serta mampu membaca dalam bahasa Inggris, aku makin terkesima dengan novel
anak-anak ini.
magnificent !!