Senin, 13 Agustus 2012

saya sendiri gak tahu mau kasih judul apa


*another tulisan sekali jalan – dari isi kepala yang luber.

kalau kamu biasa makan masakan premium, kemudian kamu menghabiskan waktu untuk makan dan nongkrong di suatu tempat yang harganya sok premium, kemudian menemukan rasa masakan dan minuman itu KW 12 ... alamakkk jan – apalagi kamu bisa masak, itu mangkel dan gondoknya sampai ubun-ubun.

serius. saya gak keberatan keluar uang lebih untuk merasakan makanan dan minuman enak, tapi rasanya dicurangi itu ngeselin banget. saya teringat tante hengki tetangga saya yang baik yang kerap mengirimkan masakan ke rumah. suatu hari dia datang untuk mengobrol dengan ibu saya. Hari itu saya menyiapkan risoles daging oregano sebagai bekal bertemu kawan-kawan (saya lupa ketemu siapa). Kemudian tante hengki bertanya, “mau ke mana nensi (dia gak pernah panggil saya rensi) sibuk banget masak-masak.” Dan dengan lugunya saya menjawab : mau ke blok m plaza tante. Dan kemudian dia memandangi saya heran, “ngapain ke blok m plaza bawa bekal makanan, repot banget tinggal beli.” Betul juga sih, ngapain repot, lagian saya juga punya uang untuk dibelanjakan, tapi gimana donk.. saya biasa bawa bekal buatan sendiri, karena masakan saya jauh lebih enak (somboonggg). 


Cerita tentang risoles itu sungguh lucu, sahabat saya sejak SMP – manda yang tinggal di singapore dan pandai menjahit (ngiirrii!!!) – minta dibawakan risoles waktu dia ngidam. Jadi risoles itu sudah berangkat duluan ke sana dan sampai hari ini saya masih menabung  - dan tabungannya terkuras terus – dan belum sampai sana..hahaha... Suatu hari saya berniat menitipkan risoles itu untuk tante Siska – mamanya manda, dan janjian ketemu dengan Dea – adik bungsu Manda (sungguh kalimat yang tidak penting, kata-kata berhamburan tanpa efisiensi, biarlah...jadi gak mutu itu perlu *pertanyaan serius, sombong sekali saya merasa bermutu). Karena lama gak ketemu, akhirnya saya traktir dia nonton Narnia. Dua jam berlalu, enam potong risoles itu ludes dimakan Dea selama menonton bioskop.  “Dek, lo abisin itu risoles semua?” dengan tampang sok prihatinnya itu dia berkata, “Iya mbakk... kan mama pergi keluar kota.”  okehh..kocak banget. “kenapa lu gak bilang dari tadi pagi, gw bikinnya pake effort taukk..kan gw janji mau bawain buat nyokap lu.”

Nemuin resepnya setahun, gak sengaja pula, coba-coba sendiri karena gak pernah merasa sreg dengan setiap risoles yang pernah saya cobain, ternyata enak buat standart saya.  Eh resep ini seriusan lho 

Pokoknya siapkan bahan yang telah dirajang halus masing-masing semangkuk : daging giling, bawang bombay, wortel, buncis, jagung pipil. sayuran ini direbus setengah matang kemudian tiriskan. Setengah mangkuk bawang putih diulek halus, 1 sendok makan oregano, 3 sendok makan krimer. Cairkan 3 sendokmakan terigu dengan segelas air – jangan gunakan maizena nanti dia encer ketika dingin kembali.

Saya menumis bawang putih dan bawang bombay dengan keadaan minyak dingin (tidak menunggu panas) supaya aroma bawang itu tercampur rata dengan keseluruhan minyak goreng – pakai olive oil lebih pekat lagi rasanya, cuma gak wajib kalau mahal, setelah agak layu saya beri satu sendok makan oregano, satu sendok makan gula pasir dan satu setengah sendok makan garam, kemudian saya masukkan daging giling dan memasaknya sampai  hampir berubah warna kemudian saya tuang tigaperempat gelas air hangat dengan 3 sendok makan krimer yang dicairkan, dan mengaduk-aduknya terus sampai minyaknya keluar dan membiarkan setengah asat (airnya menjelang habis). 
Kini giliran sayuran berenang di dalam wajan. Aduk hingga tercampur rata, kemudian masukkan caira tepung terigu, aduk rata berkali-kali sampai pengadukan terasa berat – artinya tepungnya matang, dan jadilah Ragout untuk pengisi risoles.

Saya selalu membuat isian Ragout cukup banyak untuk disimpan, sehingga kapan pun ingin membuat risoles, tak lagi perlu berpayah-payah mengerjakan isiannya. Untuk membuat dadar, secangkir tepung terigu, dua cangkir susu cair (dari susu bubuk yang dicairkan juga bisa), 2 butir kuning telur, setengah cangkir margarin lumer, aduk hingga licin tak berbutir. Tips, dengan sendok sayur tuang adonan dadar setinggi 30 cm, bila adonan mengalir lancar tanpa terputus, berarti adonannya pas. Dadar satu per satu, supaya tak melekat satu sama lain, sehabis pengerjaan bisa dilapisi plastik/daun pisang (kalau saya sih gak seribet itu, tapi kadang memang uap panas bikin dadaran lengket satu sama lain).



Kemudian isikan ragout ke dalam dadar dan gulung, rekatkan dengan larutan tepung. Panir risoles. Kalau saya, tangan kiri saya gunakan untuk menggulingkan risoles ke dalam larutan putih telur dan sedikit air, kemudian saya cemplungkan risoles ke dalam piring penuh dengan tepung roti, dan tangan kanan saya yang melakukan kegiatan memanir itu, sehingga jari-jari saya tak bergumpal dengan adonan tepung roti putih telur. Goreng dalam minyak panas hingga golden brown. Tiriskan.

Kalau itu gorengan ala londo, maka gorengan lumpia adalah resep yang juga akan saya bagi.

Seduh 2 sendokmakan ebi dalam semangkuk air panas, biarkan lunak. Setelah lunak ulek halus. Ulek halus 6 bawang putih dengan 1 sendokmakan lada. Siapkan satu mangkuk daging giling, satu mangkuk wortel parut, satu mangkuk rajangan daun bawang halus, 4 butir telur kocok.

Saya mengiris rebung hingga berbentuk korek api (beli yang warnanya kuning coklat pucat ya,baunya agak kecut dan teksturnya kenyal. Kalau kamu beli yang sudah irisan kaku dan warna putih itu sudah dikasih pemutih). Kemudian saya membilasnya dalam air mengalir. Tiriskan. Remas-remas 2 mangkuk rebung dengan 1 sendok makan garam dan 1 sendok makan gula pasir – supaya hilang rasa pahitnya, kemudian bilas hingga bersih. Rebus dalam air mendidih yang telah ditambah 2 sendok makan gula pasir dan 1 sendok makan garam – percaya deh, tujuannya supaya rasa pekat gurih itu melekat di rebungnya. Tiriskan rebung  dan remas hingga airnya habis. Rebung siap digunakan.

Dalam minyak panas tumis ebi hingga berenang – ini istilah saya, hehe – dan harum, masukkan bawang putihnya. Masukkan daging giling, aduk hingga berubah warna, masukkan air panas setengah gelas, aduk-aduk dan biarkan asat. Beri 1 bungkus kaldu bubuk. Masukkan wortel parut, rebung rebus, daun bawang dan aduk hingga rata. Rasa isian lumpia pekat dengan manis dan asin. Menjelang matang, masukkan telur kocok dan aduk hingga berbutir. Biarkan dingin sebelum diisikan dalam kulit lumpia.

Untuk pengerjaan menggulung, biasanya untuk menghindari kulit yang pecah saat digoreng, saya menggunakan satu setengah lembar kulit lumpia. Satu bagian yang bulat utuh dengan tambahan paroan kulit lumpia, kemudian digulung dan direkatkan dengan larutan tepung kental. Goreng dalam minyak berendam – ini istilah saya juga sih, maksudnya minyaknya banyak – hingga golden brown. Tiriskan, dengan cara lumpia diberdirikan di dalam baskom yang telah dilapisi kertas supaya minyaknya menetes semua.

Sisa Isian lumpia ini biasanya juga saya campur untuk mendadar telur dengan rajangan cabe rawit. Perbandingannya 3 sendok makan isian lumpia dengan sebutir telur – supaya padat dadarnya, kalau saya sih benci dadar berkulit, buat saya tekstur telur goreng yang lezat itu, gak boleh sampai berkulit, harus lembut dan belum sempat berserabut, ketemu api panas, bolak-balik, segera angkat. 

 Bulan Juli 2012 ini saya mengikuti acara Ziarek yang diselenggarakan kawan-kawan KMK dari kampus. Itu
adalah ziarek yang membahagiakan sebab kawan-kawan karib yang sudah jarang bertemu dan punya kesibukan sendiri (gak mau ngaku tua) akhirnya berkumpul. Di sela jam istirahat kami pergi cari tempat nongkrong di Jogja dan ketemu McD (mainstream sekali bukan...di jakarta McD di jogja McD) setelah itu ngicipin nasi goreng babi Paviliun dan kaget setengah mati, itu nasi goreng murah banget. Apakah enak? untuk harga segitu enakk.. tujuhribu perak dengan dadar telur dan irisan babi yang lumayan seru...

Ingat nasi goreng babi jadi teringat bapak. Bapak harus selalu sarapan (saya suka bingung itu sarapan atau makan siang atau sarapan dan makan siang dan makan malam jadi satu) kalau gak dia bilang gemetaran, dan saya khawatir kalau dia gemetaran, dia sebesar beruang tapi saya sayang sekali padanya (ahahahaaa... ini seperti tulisan anak 5 sd, sangat lucu) kan gak asik kalau ada beruang ambruk di depanmu. Bapak pandai memasak, dia bukan tipe pria ladenan dan teramat mandiri. Kadang saya yang menyiapkan sarapan untuknya, memasak. Sebab saya gak pernah tahu kapan akan terakhir kali memasakkan sesuatu bagi dia, saya gak tahu siapa yang duluan dipanggil semesta, dia atau saya. Oleh sebab itu soal beginian saya gak pernah mengeluh.



setiap sabtu sore saya menyediakan diri untuk memasak makanan yang dapat diolah lagi, seperti bola-bola daging, siomay udang ayam, dan fresh bolognaise sauce (disimpan dalam wadah plastik kontainer di kulkas untuk keperluan seminggu itu), sirup lemon yang eksotis – buat saya sih, dan selai nanas yang membikin saya selalu kangen Natal.  Selalu ada sisa kuah kaldu dari proses pengolahan bola-bola daging. Kuah kaldu itu saya buat menjadi chawanmushi. Itu adalah makanan favorit ibu saya. Kalau makan di sushi tei, satu mug kecil harganya 25ribu plus tax. Sementara dengan modal 50ribu saya bisa membuatnya untuk dua rantang...sungguhan, dan itu menyenangkan. Saya tak bisa menduplikat persis rasa chawanmushi asli jepang itu, saya memodifikasinya dengan selera saya. Teksturnya seperti tahu sutra.

oke, saya akan membagi resep chawanmushi ala diri sendiri. Perbandingan kaldu dan telur kocok adalah 3 : 2, atau tiga cangkir kaldu dan dua cangkir telur. betul, makanan ini menggunakan banyak sekali telur. Kalau mau teksturnya lebih padat, tambahkan 2 butir telur untuk setiap resep. Sebetulnya kita langsung bisa mengukus cairan ini selama duapuluh – 30 menit dengan menambahkan kaldu bubuk dan bawang putih bubuk.

Tapi biasanya saya menambahkan isian dalam chawanmushi dengan citarasa Indonesia. Saya menumis ulekan lima siung bawang putih,1 sendokmakan ketumbar, 1 sendokmakan lada dan pala, 1 sendokmakan garam dan gula pasir, dan menambahkan rajangan halus 2 cangkir jamur tiram serta satu cangkir daging giling. Kemudian tumisan itu saya campur ke dalam cairan kaldu serta telur. Setelah dikukus tigapuluh menit (tergantung api juga sih dan volume chawanmushi, tapi tips-nya tusuk chawanmushi dengan garpu, teksturnya akan seperti puding custard dengan rasa gurih – silahkan cek cooking with a dog di youtube untuk mendapatkan gambaran visualnya) Chawanmushi disajikan hangat-hangat, biasanya saya menaburkan irisan halus daun bawang sebelum disantap. 



Kalau kamu suka makan mie instant rebus dengan irisan cabe rawit, menambahkan chawanmushi itu aduhaaaii beneerrr...

Ibu saya mengajarkan untuk berhemat – siapa yang enggak – karena akan selalu ada kebutuhan lain yang mendesak. Hal ini juga berlaku untuk soal masak memasak. Kalau bisa melakukannya sendiri, sebaiknya kerjakan. Karena buat saya memasak itu relaxing sekali dan menantang. Main-main dengan api, tekstur, coba-coba utak-atik bumbu sampai ketemu rasa yang sesuai selera itu seru.

Saya gak share resep siomay dan bolognaise yaahh..karena sudah banyak yang tahu pasti, saya justru ingin share sirup lemon yang menurut saya rasanya eksotis.

Siapkan sekilo lemon california (betul yang warnanya kuning dan cuaanntttiikk banget itu). Kemudian kamu cek di youtube – cured lemon dari channel foodwishes.com supaya kira-kira dapat gambaran visualnya. Iris lemon california setebal 5mm dan buang bijinya. (kalau saya karena gak mau rugi, sebelum lemon-lemon itu diiris, kulit luarnya – lemon zazt – sudah saya kupas duluan seperti mengupas kulit wortel itu lho menjadi kupasan panjang berbentuk tali-tali). Dalam link itu, chef john menggunakan garam, tapi saya gunakan gula. Tata lemon dalam toples, taburi gula pasir, lemon zazt, gula pasir, lemon, gula pasir, lemon zazt, seterusnya sampai habis. Saya merebus 1 cangkir gula dengan 2 cangkir air dan sebatang kayu manis + 4 cengkeh (optional sih, tapi saya suka bau berempah). Setelah dingin saya tuang ke dalam toples bening berisi susunan lemon. Biarkan beberapa jam. Sirup itu akan kental dengan sendirinya.

Dari cairan manis itu, saya sering bereksperimen dengan macam-macam ingredients. Saya membikin jus kedondong  dengan sirup itu – dan itu jus kedondong itu lebih enak untuk standart saya dibanding jus kedondong dari resto makanan indonesia yang jual iga (gak sebut merk..hihihi). Kali lain saya merajang daun mint, strawberi, sedikit soda dan pemanisnya adalah sirup lemon itu, dan itu enakk. (saya merasa setiap kali membikin minuman, dengan menambahkan seedddiiikkkkkiiitttt sekali garam, membikin cita rasa minuman itu muncul).

demikian.

saya masih suka berburu kuliner dan menonton channel-channel di youtube, itu bener-bener les masak gratis. menyenangkan sekali.  

setup pear yang kecut manis berempah


*aduhh siapa ya yang mau bagi resep saus perendam chuka Iidako dan scallop nya sushi tei... slluurrrpp

ehh saya udah bisa bikin shorbet lemon-nya sushi tei lho.. dari sirip lemon eksotik itu, tanpa kayu manis dan cengkeh !!

boleh mampir ke sini juga.. 

http://wuntasanggili.blogspot.com/2013/06/take-love.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar