Rabu, 31 Oktober 2012

when tomorrow comes tomorrow





dear fellas, bagaimana kabar hidupmu? saya betul-betul berharap kalian dalam suasana damai dan punya semangat melanjutkan hidup.

kamu tahu,saya selalu kebingungan untuk memulai sebuah paragraf. saya bukan penulis yang baik, tidak pintar dan belum pernah mendapat pelatihan menulis. meski tak pintar, saya ini sombong sekali, suka banget ngata-ngatain orang bodoh..padahal kalau dipikir-pikir, jelas saya lebih bodoh dari mereka, buktinya : saya kok ya masih punya waktu untuk ngatain orang bodoh, ngapain diurusin, kan bodoh itu memang bodoh – tuh kan sombongnya keluar.

i’m so sorry my dear fellas, saya yakin betul seseorang tercerahkan gak terbentuk dalam sehari dua. gak ada orang ujug-ujug jago kecuali mereka prodigy. hari ini saya ‘tahunya baru segini’ dan saya bersyukur setiap kali ketemu blog yang menginspirasi, terimakasih ya !!

saya menganggap tulisan di blog ini semacam diary, hanya layak untuk dibaca-baca sendiri. kelak bila saya pikun atau terjadi suatu peristiwa dahsyat dalam hidup saya (sakit keras umpamanya) saya bisa melihat-lihat dan membaca tulisan-tulisan di blog ini untuk mengingatkan bahwa saya pernah hidup. kalau ada yang terbantu dengan tulisan saya, berkah dalem bagi kalian.

beberapa waktu yang lalu ibu saya bertanya, apakah saya kepingin sekolah lagi. tentu saja saya ingin. dengan bersemangat saya mulai mencari informasi di sana-sini, mulai menghitung-hitung kemampuan dan setelah empat bulan berjalan, saya merasa sangat bingung dalam menetapkan pilihan, ada beberapa minat yang ingin saya perdalam, tapi saya khawatir salah langkah. saya gak mau ‘kentang – kena tanggung’ mentok sana-sini gak jadi.

klung..klung..dari chatroom facebook muncul kawan lama saya semasa sekolah, kami bertukar cerita. sebelum mengakhiri obrolan dia bertanya pada saya, “ren, apa sih yang lo sukain dari diri lo sendiri.” jari-jari saya langsung menekan tuts-tuts keyboard tanpa memikirkan ulang pertanyaannya dan jawaban yang akan saya bagi. “gw suka diri gw yang suka sama diri gw sendiri.”

setelah besar saya menyadari memiliki bakat disleksia. seringkali kawan-kawan saya bingung dengan pilihan kata-kata yang saya lontarkan. saya tak pandai dalam menyusun kalimat dan seringkali jengkel ketika orang lain tak dapat memahami apa yang saya maksud. sebagai orang yang ‘kepingin banget jadi penulis’ 
sebetulnya saya tergolong orang yang lama belajar dan susah mudeng, tapi begitu on the track, gak bisa dihentikan dan kuat gak tidur 2hari setengah, karena saya khawatir lupa.. apapun yang ada di otak saya hilang seperti debu tertiup angin, dan saya gak bisa mengumpulkannya lagi tepat persis seperti yang ‘awalnya’ saya maksudkan.

kadang-kadang kalau seharian sudah pusing membaca tulisan berbahasa inggris, ketika diajak berbicara saya kebingungan. di otak saya ada yang miss, lidah saya kelu mau ngomong apa, bila saya paksakan bicara dalam bahasa indonesia, maka kalimat saya terbolak-balik, dan saya bingung mencari kata dengan makna yang sesungguhnya ingin saya lontarkan, sementara kalau saya bicara dengan bahasa inggris, susunan kalimat saya pun masih ngawur dan kehabisan kata-kata untuk menjelaskan. kentang jadinya.

kalau saya menonton dvd dengan subtitle bahasa inggris, setelah selesai menonton dvd tersebut kemudian menonton tayangan tivi nasional saya bingung membaca subtitle berbahasa indonesia, di otak saya itu seperti berusaha keras menerjemahkan terjemahan indonesia tersebut dan setelah duamenit biasanya saya ngomong sendiri : ehh.. dan tersadar,ini sudah pakai bahasa indonesia.

apalagi ya..umm..sebenarnya ini tak lucu, tapi setiap melihat tulisan tumis akan terbaca kumis bagi saya dan sebaliknya, women menjadi woven, hermanto menjadi sarmento, kibaran menjadi gibran, berikut menjadi ribut, dengan menjadi oleg, ohhh..ini terasa demikian mengganggu.

hal berikut yang membikin saya benci diri sendiri, setiap kali membaca sesuatu di dalam hati entah dalam tulisan berbahasa inggris atau indonesia, tiba-tiba di otak saya muncul dialek-dialek. misalkan dalam tulisan yang saya baca tertera kata yang berasosiasi dengan inggris, maka di kepala saya ketika membaca kalimat-kalimat tersebut muncul dialek british, demikian pula dengan ‘arab,betawi,batak dan lain-lain.’ kalau saya baca artikel-artikel terkait dan berasosiasi dengan orde baru, fpi, atau sesuatu yang menjual kemiskinan, 
setiap kali membaca dalam hati muncul suara pak harto, habib riziq dan uya kuya atau olga. sejujurnya ini mengganggu. sering saya tertawa sendiri di tengah-tengah suasana hening ketika membaca dalam hati, bukan karena apa yang saya baca lucu, melainkan karena saya dipermainkan diri sendiri.

ini juga berlaku saat chatting atau membaca tulisan kawan yang saya hafaaalll betul cara dia berbicara, intonasi dan timbre suaranya, apapun yang dia ketik atau apapun yang dia tulis,bersamaan dengan saya membacanya dalam hati, saya mendengar dia, mereka.

ohh my god..saya gemeteran nihhh..saya baru ingat,persis setahun lalu saya memulai novel ‘singgah-yang gak jadi terbit dan sedang berupaya mencari penerbit baru’ dengan kalimat awal seperti ini : Aku seperti mendengar suaramu. Melecehkan dan menggurui, bersemangat dan membikin jengah meski aku mengetahui kamu begitu tulus ketika mengungkapkannya. Aku seperti mendengar suaramu bersama kepalan tinjumu pada pundakku. gillee..baru ‘ngeh-nya’ sekarang !!

tuh kan, saya lupa sendiri tadi sedang cerita tentang apa yang paling saya sukai dari diri sendiri. si teman tak bertanya balik setelah saya membagi jawab (padahal saya pingin banget ditanya : ayo tanya donk kenapa). dia justru menyahut, ‘elu itu bisanya banyak ya.’

obrolan terhenti, dia pamit tidur,hari sudah subuh. saya duduk memandangi PC dengan perasaan ngilu. pertama, saya gak yakin ‘bisanya banyak’ - bisa ketawa sih iya- saya memang doyan tertawa apalagi makan ahahahhaa... hal kedua dan hal-hal seterusnya membawa saya ke permenungan-permenungan lain.

keesokan dan keesokan harinya saya ngobrol dengan kawan-kawan lain di chatroom facebook. betul..saya punya banyak sekali waktu untuk mengobrol lewat facebook, ini terjadi karena saya tak bekerja dan tinggal di rumah, sibuk mencari kesibukan.

ngomong-ngomong, kalau kamu pernah mengobrol di chat room bersama lebih dari lima orang, otakmu itu rasanya seperti terbelah-belah, melelahkan, seru dan membingungkan sekaligus. saya kepingin banget tahu, gimana caranya otak saya bekarja.

tiba-tiba saya mesti berganti topik tentang konser choir kawan saya di kampus A, beralih ke curhatan kawan sehama saya di aceh, atau kawan sehama saya di papua yang seringkali bikin saya bingung karena suka menyingkat-nyingkat kata menggunakan slank papua, adik kelas saya yang ngeluh soal pacaran-urusan rumah-urusan sekolah, janjian dengan kawan untuk datang ke erasmus atau goethe, best friend saya dengan episode baru opera sabun ‘yang lain’ ,

mbak b butuh dukungan –hooaamm kapan kelarnya, adik w butuh didengerin, si M bikin dirinya bingung sendiri – duhh..ni orang dijelasin pake cara apa lagi ya,  D bikin penasaran seabis-abisnya – mending lanjut kopi darat deh gini ceritanya.

itu hai teman..rasanya seperti naik bis deborah yang padat penumpang dari lebak bulus ke ui di tahun 2004 dengan laju kencang, gak bisa dirumuskan.

semua saya ladeni satu per satu, bukan karena saya gila ngobrol (saya banyak diam daripada ngobrol sebetulnya, hanya kalau sedang ingin bicara, bicara saya sungguh banyak) tapi karena saya sangat menghargai mereka yang datang kepada saya, karena saya diingat, dan dengan demikian saya berterimakasih. saya dilibatkan dalam episode hidup mereka, ada yang kangen dan dapat mengandalkan saya.



saya juga tahu tak setiap kawan yang mengajak chatting semudah saya menggunakan internet, saya dapat membayangkan mereka di kota-kota nun jauh sana dari jakarta, dan biaya yang dikeluarkan untuk menyapa saya, juga teman-teman yang lain yang barangkali sering melihat tanda kedip-kedip hijau tapi menangguhkan untuk mengajak ngobrol untuk alasan-alasan yang tak harus saya ketahui, kemudian memutuskan untuk mulai mengobrol ‘lagi’ dengan saya, dalam kehangatan yang tulus.

saya kemudian menyadari bahwa obrolan-obrolan sampah itu penting, setiap orang membutuhkan teman, menyapa seseorang lewat sosial media itu hampir seperti berpelukan, menularkan perasaan nyaman bahwa sebagai manusia, kita tak sendiri, kita terhubung dan dihubungkan sesuatu.

sepuluh hari berturut-turut saya mengobrol dengan kawan-kawan facebook. dan saya merasa demikian sedih, dari obrolan random itu,setiap hari saya ketemu dua kawan yang menyatakan : gw itu minder ren .. atau .. kadang gw Cuma pura-pura pinter doank ... atau ... kalau elu tahu gimana keadaan keluarga gw di rumah .. atau .. gw gak pengen bangun tidur .. atau .. pembawaan gw begitu dari sananya,susah kalau mau pergi ..

hal ini membuat saya sedih dan prihatin, kalau saja saya dapat membantu.

dear fellas, ijinkan saya membagi pengalaman hidup, dengan rendah hati, saya betul-betul mengharap setiap kita punya keberanian dan semangat untuk dapat menggenggam lagi diri kita sendiri.

saya pernah ingin mati (bahkan waktu itu saya merasa sudah mati, tak ada gunanya lagi hidup) karena mengalami tekanan psikis dan serangan-serangan sakit fisik setelah mengalami operasi tulang belakang, rehabilitasi yang sulit, terjadi perubahan identitas dari tidak difabel menjadi difabel.

ada banyak sekali orang-orang yang peduli dan tulus untuk membantu saya, meski saat itu saya terlalu sibuk dengan pikiran sendiri karena memikirkan kesulitan yang saya hadapi.

pada hari-hari saya ingin berhenti mati, saya berjanji untuk merayakan hidup.



sampai hari ini, 4 tahun waktu yang saya buang untuk tinggal di rumah. jarang-jarang pergi ke kampus karena dulu masih dalam suasana berduka dan kembali ke kampus terasa demikian sulit (sekarang saya telah lulus dan ingin sekolah lagi), saya sering bolos ketika magang di kontras dulu karena fisik saya lemah-mudah sakit-tidak dapat naik bis kota atau mikrolet tanpa pendampingan, kalau saya pergi bersenang-senang selama empat hari maka setelahnya saya akan sakit selama seminggu - dan dengan demikian saya sungguh-sungguh cek jadwal hidup saya supaya tak ada hari-hari penting yang saya buang sia-sia.

intinya, saya tak menyesali banyak membuang waktu di rumah, sebab ritme tubuh saya berubah drastis semenjak operasi. awalnya membikin depresi, karena saya orang muda yang ingin bepergian ke mana-mana, tak harus dihalangi kaki, dan tak harus khawatir tak dapat mengandalkan diri sendiri karena angkutan umum dan penumpangnya jarang pengertian - saya tak minta dimengerti sebetulnya, hanya ketika butuh pertolongan lucunya saya cuma jadi tontonan. tidak mudah untuk menjadi diri saya hari ini –saya tak mengecilkan siapapun yang tengah berjuang dan tak bermaksud sombong dengan pencapaian diri, tapi memang demikianlah yang saya rasakan. karena itu kalau hari ini saya bertahan hidup, saya sudah merasa bangga.

saya tahu, ada di antara kamu yang merasakan beban hidup tak terperi, apapun persoalannya, ketika hari ini 
kamu masih bertahan hidup, itu sudah pencapaian besar.

saya telah lahir, saya akan mati nanti suatu hari, dan ditengah-tengahnya hidup sungguh tak berhingga.
ketika telah berdamai dengan hati, saya mulai melihat hal-hal lain yang tak sempat saya perhatikan dengan serius. saya mulai bangga dengan setiap pencapaian saya, yang baik dan yang buruk, karena dengan demikian saya belajar setiap hari. saya mulai menghargai hal remeh temeh.

di tahun 1997, gramedia mengeluarkan kamus disney bahasa inggris-indonesia. waktu itu saya kelas 5sd dan kepingin betul kamus itu. harganya terlalu tinggi, bapak ibu saya tak bisa menyediakannya. saya berdoa dan berharap supaya bisa memilikinya, barangkali untuk hadiah kenaikan kelas karena saya masih ranking tiga besar, atau hadiah natal, atau hadiah ulang tahun. tak kejadian. saya masih ingin, barangkali untuk hadiah natal dan ulangtahun yang digabungkan. tak kejadian. dan saya patah hati. hari ini saya mengenang hal tersebut dalam kasih, dulu saya merasa kamus itu adalah sebuah hadiah yang tak egois, sebab saya akan belajar banyak dengan kamus tersebut dan meningkatkan kemampuan saya berbahasa inggris. sebagai anak kecil saya belajar untuk pulih dari patah hati, memaklumi bahwa waktu itu ada kebutuhan lain yang lebih diutamakan ketimbang membeli sebuah kamus disney. hari-hari berlalu.

belum lama ini setiap sabtu saya mengajar private anak-anak yang perlu dibantu belajar, menemani mereka belajar. salah seorang murid saya telah lulus sma dan akan melanjutkan pendidikan di luar negeri. ibunya memberikan saya banyaaakkk sekali novel-novel dan buku-buku yang tak keluarga itu perlukan lagi. di antara buku-buku tersebut terdapat kamus disney yang saya idam-idamkan. saya memiliki kamus disney itu di tahun 2012.  ada perasaan yang tak bisa saya rumuskan.. tapi saya yakin betul bahwa semesta menyimak hidup saya, dan tentu saja hidup kamu dan dia seringkali datang dalam keajaiban yang aneh, lucu, pilu, ngilu sekaligus.

hidup sungguh tak berhingga.




ada banyak quotes yang membantu saya bertahan hidup, semoga quotes berikut juga membantu kawan sekalian. 

Breathe, let go, and remind yourself that this very moment is the only one you know you have for sure – oprah winfrey

For all the times you make a mistake and shut a door, another one opens...you're just to busy looking at the closed door to notice

Faith is taking the first step even when you don't see the whole staircase. – martin luther king jr.
all we can see is a fragment, who can say what will come next ? – the oldman and the white horse.
Broken wings are not useless, because they still hold the memories of being able to fly.

Sleeping' is the only time to feel real freedom.. Cause theres no rules in dreaming..

the time you enjoy wasting is not wasted time

For happy people, time is filled and plannedss for unhappy people time is unfilled, open and uncommitted they postpone things and are inefficient – michael argyle

I've come to you not to make you love me, but rather to make you realize you are worth loving. – jesus christ

Sebab engkaulah yang membentuk buah pinggangku. Menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepadamu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib. Ajaib apa yang kau buat dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagimu ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi & aku direkam di bagian-bagian bumi paling bawah. Matamu selagi aku bakal anak. & dalam kitabmu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk sebelum ada satu pun daripadanya.  (Mazmur 139 : 13-16)

Aku ingin tetap menjadi diriku sendiri saat terbangun pada suatu pagi yang cerah dan sarapan di Tiffany’s – truman capote, breakfast at tiffany

Aku tidak ingin memiliki apa pun hingga aku tahu bahwa aku telah menemukan tempat untuk menampung diriku dan segala milikku. Saat ini aku belum yakin di mana tempat itu berada. Tapi, aku tahu seperti apa wujudnya…. Tempat itu seperti Tiffany’s. – truman capote

Berbaik-hatilah!! Karena setiap orang yang kau temui sedang berjuang dalam pertempuran yang lebih sulit  - plato

waktu itu badan saya belum sehat benar, saya merasa tak nyaman pergi keliling jakarta. tapi kalau keberanian tak dilatih, hidup betul-betul percuma. kalau sesuatu tak coba dimulai, segalanya tetap jadi angan-angan. saya punya banyak sekali kegelisahan hidup dan pertanyaan-pertanyaan, ketimbang membiarkan waktu berlalu, saya lebih suka cari tahu. menurut saya ini penting, kalau saya malas terhadap diri sendiri, kalau saya tak berusaha keras mencintai diri sendiri dan menerima diri saya seutuhnya, kalau saya tak mau berubah, ya saya akan makin sia-sia dan merasa terbuang oleh rasa hormat dari dalam diri. ada hari-hari ambruk, hari-hari sulit, tapi ada sebuah perubahan, saya sudah mencoba mengalami..dan ini seberapapun buruk tetap lebih baik.

saya senang ketika dapat menepati janji bertemu kawan, untuk nonton bioskop, atau karaoke, konser gratisan, nemenin belanja kain, mendengarkan curhatan mereka, memasakkan sesuatu,merencanakan piknik kecil, apapun itu,saya senang telah mengalami hidup.

pencapaian saya gak muluk-muluk lagi, tapi saya sudah memulai hal-hal yang saya sukai, tak menunda-nundanya lagi. saya sudah memulai refashion, saya sudah mulai memilih untuk sehari-hari memasak (saya gak tahu kapan mati,kapan keluarga saya mati. saya bisa memasak,saya punya waktu untuk menyediakan diri memasak bagi mereka). 

saya menabung cerita dan menulis sedikit demi sedikit,mengarsipkannya supaya suatu hari bisa menertawakan diri sendiri dan berujar : sumpah lo dangkal banget ren!! 

oprah benar, dia bilang, keberuntungan datang untuk orang yang siap. saya punya banyak sekali waktu untuk belajar di rumah, mendidik diri sendiri – limitnya saya sendiri yang tentukan. saya punya banyak sekali waktu untuk berkhayal, menulis,membaca, menulis,menonton, jalan-jalan. tabungan cerita saya banyak, saya merasa demikian kaya, dan kapan pun butuh, kapan pun tiba-tiba ada kompetisi, bank cerita saya telah siap sedia. 

tadinya saya pikir novel saya hilang, kemudian browsing dan dapat buku bekasnya edisi bahasa inggris lewat amartapura.com. buku ini tiba di rumah saya tertanggal 11 agustus 2012 (saya biasa corat-coret buku yang saya beli) tapi baru sempat terbaca hari ini 26 oktober 2012..dan menemukan sebuah halaman di depan seperti foto berikut. gara2 tulisan ini jadi membayangkan sebuah film pendek tentang pet
ualangan si buku..apa yang terjadi dari tangan si pemberi (yang tak kita ketahui) kepada michael (siapakah dia) hingga tiba di tangan saya.. selama 11 tahun itu..apa-apa saja peristiwa yang melatarbelakangi petualangan si buku... hmmm... secuplik tulisan ini bikin saya mengawang-awang jauh... *terimakasih semesta*


seperti halnya kesedihan, kita juga tak pernah duga datangnya kebahagiaan.

saya mulai melengkapi koleksi buku-buku. kalau saya nanti punya anak saya siap mendongeng, tak punya pun saya tetap bisa mendongeng bagi anak-anak lain.

terus dukung diri sendiri fellas.

berkah dalem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar