dear fellas, bagaimana kabar hidupmu? saya betul-betul berharap kalian dalam suasana damai dan punya semangat melanjutkan hidup.
kamu tahu,saya selalu kebingungan untuk
memulai sebuah paragraf. saya bukan penulis yang baik, tidak pintar dan belum
pernah mendapat pelatihan menulis. meski tak pintar, saya ini sombong sekali,
suka banget ngata-ngatain orang bodoh..padahal kalau dipikir-pikir, jelas saya
lebih bodoh dari mereka, buktinya : saya kok ya masih punya waktu untuk ngatain
orang bodoh, ngapain diurusin, kan bodoh itu memang bodoh – tuh kan sombongnya
keluar.
i’m so sorry my dear fellas, saya yakin betul
seseorang tercerahkan gak terbentuk dalam sehari dua. gak ada orang ujug-ujug
jago kecuali mereka prodigy. hari ini saya ‘tahunya baru segini’ dan saya
bersyukur setiap kali ketemu blog yang menginspirasi, terimakasih ya !!
saya menganggap tulisan di blog ini semacam
diary, hanya layak untuk dibaca-baca sendiri. kelak bila saya pikun atau
terjadi suatu peristiwa dahsyat dalam hidup saya (sakit keras umpamanya) saya
bisa melihat-lihat dan membaca tulisan-tulisan di blog ini untuk mengingatkan
bahwa saya pernah hidup. kalau ada yang terbantu dengan tulisan saya, berkah
dalem bagi kalian.
beberapa waktu yang lalu ibu saya bertanya,
apakah saya kepingin sekolah lagi. tentu saja saya ingin. dengan bersemangat
saya mulai mencari informasi di sana-sini, mulai menghitung-hitung kemampuan
dan setelah empat bulan berjalan, saya merasa sangat bingung dalam menetapkan
pilihan, ada beberapa minat yang ingin saya perdalam, tapi saya khawatir salah
langkah. saya gak mau ‘kentang – kena tanggung’ mentok sana-sini gak jadi.
klung..klung..dari chatroom facebook muncul
kawan lama saya semasa sekolah, kami bertukar cerita. sebelum mengakhiri
obrolan dia bertanya pada saya, “ren, apa sih yang lo sukain dari diri lo
sendiri.” jari-jari saya langsung menekan tuts-tuts keyboard tanpa memikirkan
ulang pertanyaannya dan jawaban yang akan saya bagi. “gw suka diri gw yang suka
sama diri gw sendiri.”
setelah besar saya menyadari memiliki bakat disleksia.
seringkali kawan-kawan saya bingung dengan pilihan kata-kata yang saya
lontarkan. saya tak pandai dalam menyusun kalimat dan seringkali jengkel ketika
orang lain tak dapat memahami apa yang saya maksud. sebagai orang yang
‘kepingin banget jadi penulis’
sebetulnya saya tergolong orang yang lama
belajar dan susah mudeng, tapi begitu on the track, gak bisa dihentikan dan
kuat gak tidur 2hari setengah, karena saya khawatir lupa.. apapun yang ada di
otak saya hilang seperti debu tertiup angin, dan saya gak bisa mengumpulkannya
lagi tepat persis seperti yang ‘awalnya’ saya maksudkan.
kadang-kadang kalau seharian sudah pusing
membaca tulisan berbahasa inggris, ketika diajak berbicara saya kebingungan. di
otak saya ada yang miss, lidah saya kelu mau ngomong apa, bila saya paksakan
bicara dalam bahasa indonesia, maka kalimat saya terbolak-balik, dan saya
bingung mencari kata dengan makna yang sesungguhnya ingin saya lontarkan,
sementara kalau saya bicara dengan bahasa inggris, susunan kalimat saya pun
masih ngawur dan kehabisan kata-kata untuk menjelaskan. kentang jadinya.
kalau saya menonton dvd dengan subtitle bahasa
inggris, setelah selesai menonton dvd tersebut kemudian menonton tayangan tivi
nasional saya bingung membaca subtitle berbahasa indonesia, di otak saya itu
seperti berusaha keras menerjemahkan terjemahan indonesia tersebut dan setelah
duamenit biasanya saya ngomong sendiri : ehh.. dan tersadar,ini sudah pakai
bahasa indonesia.
apalagi ya..umm..sebenarnya ini tak lucu, tapi
setiap melihat tulisan tumis akan terbaca kumis bagi saya dan sebaliknya, women
menjadi woven, hermanto menjadi sarmento, kibaran menjadi gibran, berikut
menjadi ribut, dengan menjadi oleg, ohhh..ini terasa demikian mengganggu.
hal berikut yang membikin saya benci diri
sendiri, setiap kali membaca sesuatu di dalam hati entah dalam tulisan
berbahasa inggris atau indonesia, tiba-tiba di otak saya muncul dialek-dialek.
misalkan dalam tulisan yang saya baca tertera kata yang berasosiasi dengan
inggris, maka di kepala saya ketika membaca kalimat-kalimat tersebut muncul
dialek british, demikian pula dengan ‘arab,betawi,batak dan lain-lain.’ kalau
saya baca artikel-artikel terkait dan berasosiasi dengan orde baru, fpi, atau
sesuatu yang menjual kemiskinan,
setiap kali membaca dalam hati muncul suara
pak harto, habib riziq dan uya kuya atau olga. sejujurnya ini mengganggu.
sering saya tertawa sendiri di tengah-tengah suasana hening ketika membaca
dalam hati, bukan karena apa yang saya baca lucu, melainkan karena saya dipermainkan
diri sendiri.
ini juga berlaku saat chatting atau membaca
tulisan kawan yang saya hafaaalll betul cara dia berbicara, intonasi dan timbre
suaranya, apapun yang dia ketik atau apapun yang dia tulis,bersamaan dengan
saya membacanya dalam hati, saya mendengar dia, mereka.
ohh my god..saya gemeteran nihhh..saya baru
ingat,persis setahun lalu saya memulai novel ‘singgah-yang gak jadi terbit dan
sedang berupaya mencari penerbit baru’ dengan kalimat awal seperti ini :
Aku seperti mendengar suaramu. Melecehkan
dan menggurui, bersemangat dan membikin jengah meski aku mengetahui kamu begitu
tulus ketika mengungkapkannya. Aku seperti mendengar suaramu bersama kepalan
tinjumu pada pundakku. gillee..baru ‘ngeh-nya’
sekarang !!
tuh kan, saya lupa sendiri tadi sedang cerita
tentang apa yang paling saya sukai dari diri sendiri. si teman tak bertanya
balik setelah saya membagi jawab (padahal saya pingin banget ditanya : ayo
tanya donk kenapa). dia justru menyahut, ‘elu itu bisanya banyak ya.’
obrolan terhenti, dia pamit tidur,hari sudah
subuh. saya duduk memandangi PC dengan perasaan ngilu. pertama, saya gak yakin
‘bisanya banyak’ - bisa ketawa sih iya- saya memang doyan tertawa apalagi makan
ahahahhaa... hal kedua dan hal-hal seterusnya membawa saya ke permenungan-permenungan
lain.
keesokan dan keesokan harinya saya ngobrol
dengan kawan-kawan lain di chatroom facebook. betul..saya punya banyak sekali
waktu untuk mengobrol lewat facebook, ini terjadi karena saya tak bekerja dan
tinggal di rumah, sibuk mencari kesibukan.
ngomong-ngomong, kalau kamu pernah mengobrol di chat room bersama lebih
dari lima orang, otakmu itu rasanya seperti terbelah-belah, melelahkan, seru
dan membingungkan sekaligus. saya kepingin banget tahu, gimana caranya otak
saya bekarja.
tiba-tiba saya mesti berganti topik tentang konser choir kawan saya di
kampus A, beralih ke curhatan kawan sehama saya di aceh, atau kawan sehama saya
di papua yang seringkali bikin saya bingung karena suka menyingkat-nyingkat
kata menggunakan slank papua, adik kelas saya yang ngeluh soal pacaran-urusan
rumah-urusan sekolah, janjian dengan kawan untuk datang ke erasmus atau goethe,
best friend saya dengan episode baru opera sabun ‘yang lain’ ,
mbak b butuh dukungan –hooaamm kapan kelarnya, adik w butuh didengerin,
si M bikin dirinya bingung sendiri – duhh..ni orang dijelasin pake cara apa
lagi ya, D bikin penasaran
seabis-abisnya – mending lanjut kopi darat deh gini ceritanya.
itu hai teman..rasanya seperti naik bis deborah yang padat penumpang
dari lebak bulus ke ui di tahun 2004 dengan laju kencang, gak bisa dirumuskan.
semua saya ladeni satu per satu, bukan karena saya gila ngobrol (saya
banyak diam daripada ngobrol sebetulnya, hanya kalau sedang ingin bicara,
bicara saya sungguh banyak) tapi karena saya sangat menghargai mereka yang
datang kepada saya, karena saya diingat, dan dengan demikian saya
berterimakasih. saya dilibatkan dalam episode hidup mereka, ada yang kangen dan
dapat mengandalkan saya.
saya juga tahu tak setiap kawan yang mengajak chatting semudah saya
menggunakan internet, saya dapat membayangkan mereka di kota-kota nun jauh sana
dari jakarta, dan biaya yang dikeluarkan untuk menyapa saya, juga teman-teman
yang lain yang barangkali sering melihat tanda kedip-kedip hijau tapi
menangguhkan untuk mengajak ngobrol untuk alasan-alasan yang tak harus saya
ketahui, kemudian memutuskan untuk mulai mengobrol ‘lagi’ dengan saya, dalam
kehangatan yang tulus.
saya kemudian menyadari bahwa obrolan-obrolan sampah itu penting,
setiap orang membutuhkan teman, menyapa seseorang lewat sosial media itu hampir
seperti berpelukan, menularkan perasaan nyaman bahwa sebagai manusia, kita tak
sendiri, kita terhubung dan dihubungkan sesuatu.
sepuluh hari berturut-turut saya mengobrol
dengan kawan-kawan facebook. dan saya merasa demikian sedih, dari obrolan
random itu,setiap hari saya ketemu dua kawan yang menyatakan : gw itu minder
ren .. atau .. kadang gw Cuma pura-pura pinter doank ... atau ... kalau elu
tahu gimana keadaan keluarga gw di rumah .. atau .. gw gak pengen bangun tidur
.. atau .. pembawaan gw begitu dari sananya,susah kalau mau pergi ..
hal ini membuat saya sedih dan prihatin, kalau
saja saya dapat membantu.
dear fellas, ijinkan saya membagi pengalaman
hidup, dengan rendah hati, saya betul-betul mengharap setiap kita punya
keberanian dan semangat untuk dapat menggenggam lagi diri kita sendiri.
saya pernah ingin mati (bahkan waktu itu saya
merasa sudah mati, tak ada gunanya lagi hidup) karena mengalami tekanan psikis
dan serangan-serangan sakit fisik setelah mengalami operasi tulang belakang,
rehabilitasi yang sulit, terjadi perubahan identitas dari tidak difabel menjadi
difabel.
ada banyak sekali orang-orang yang peduli dan
tulus untuk membantu saya, meski saat itu saya terlalu sibuk dengan pikiran sendiri
karena memikirkan kesulitan yang saya hadapi.
pada hari-hari saya ingin berhenti mati, saya
berjanji untuk merayakan hidup.
sampai hari ini, 4 tahun waktu yang saya buang untuk tinggal di rumah. jarang-jarang pergi ke kampus karena dulu masih dalam suasana berduka dan kembali ke kampus terasa demikian sulit (sekarang saya telah lulus dan ingin sekolah lagi), saya sering bolos ketika magang di kontras dulu karena fisik saya lemah-mudah sakit-tidak dapat naik bis kota atau mikrolet tanpa pendampingan, kalau saya pergi bersenang-senang selama empat hari maka setelahnya saya akan sakit selama seminggu - dan dengan demikian saya sungguh-sungguh cek jadwal hidup saya supaya tak ada hari-hari penting yang saya buang sia-sia.
intinya, saya tak menyesali banyak membuang
waktu di rumah, sebab ritme tubuh saya berubah drastis semenjak operasi.
awalnya membikin depresi, karena saya orang muda yang ingin bepergian ke
mana-mana, tak harus dihalangi kaki, dan tak harus khawatir tak dapat
mengandalkan diri sendiri karena angkutan umum dan penumpangnya jarang
pengertian - saya tak minta dimengerti sebetulnya, hanya ketika butuh
pertolongan lucunya saya cuma jadi tontonan. tidak mudah untuk menjadi diri
saya hari ini –saya tak mengecilkan siapapun yang tengah berjuang dan tak
bermaksud sombong dengan pencapaian diri, tapi memang demikianlah yang saya
rasakan. karena itu kalau hari ini saya bertahan hidup, saya sudah merasa
bangga.
saya tahu, ada di antara kamu yang merasakan
beban hidup tak terperi, apapun persoalannya, ketika hari ini
kamu masih
bertahan hidup, itu sudah pencapaian besar.
saya telah lahir, saya akan mati nanti suatu
hari, dan ditengah-tengahnya hidup sungguh tak berhingga.
ketika telah berdamai dengan hati, saya mulai
melihat hal-hal lain yang tak sempat saya perhatikan dengan serius. saya mulai
bangga dengan setiap pencapaian saya, yang baik dan yang buruk, karena dengan
demikian saya belajar setiap hari. saya mulai menghargai hal remeh temeh.
di tahun 1997, gramedia mengeluarkan kamus
disney bahasa inggris-indonesia. waktu itu saya kelas 5sd dan kepingin betul
kamus itu. harganya terlalu tinggi, bapak ibu saya tak bisa menyediakannya. saya
berdoa dan berharap supaya bisa memilikinya, barangkali untuk hadiah kenaikan
kelas karena saya masih ranking tiga besar, atau hadiah natal, atau hadiah
ulang tahun. tak kejadian. saya masih ingin, barangkali untuk hadiah natal dan
ulangtahun yang digabungkan. tak kejadian. dan saya patah hati. hari ini saya
mengenang hal tersebut dalam kasih, dulu saya merasa kamus itu adalah sebuah
hadiah yang tak egois, sebab saya akan belajar banyak dengan kamus tersebut dan
meningkatkan kemampuan saya berbahasa inggris. sebagai anak kecil saya belajar
untuk pulih dari patah hati, memaklumi bahwa waktu itu ada kebutuhan lain yang lebih
diutamakan ketimbang membeli sebuah kamus disney. hari-hari berlalu.
belum lama ini setiap sabtu saya mengajar
private anak-anak yang perlu dibantu belajar, menemani mereka belajar. salah
seorang murid saya telah lulus sma dan akan melanjutkan pendidikan di luar
negeri. ibunya memberikan saya banyaaakkk sekali novel-novel dan buku-buku yang
tak keluarga itu perlukan lagi. di antara buku-buku tersebut terdapat kamus
disney yang saya idam-idamkan. saya memiliki kamus disney itu di tahun 2012. ada perasaan yang tak bisa saya rumuskan..
tapi saya yakin betul bahwa semesta menyimak hidup saya, dan tentu saja hidup
kamu dan dia seringkali datang dalam keajaiban yang aneh, lucu, pilu, ngilu
sekaligus.
hidup sungguh tak berhingga.
ada banyak quotes yang membantu saya bertahan
hidup, semoga quotes berikut juga membantu kawan sekalian.
Breathe,
let go, and remind yourself that this very moment is the only one you know you
have for sure – oprah winfrey
For all the times you make a mistake and shut a door, another one opens...you're just to busy looking at the closed door to notice
Faith is taking the first step even when you don't see the whole
staircase. – martin luther king jr.
all we
can see is a fragment, who can say what will come next ? – the oldman and the
white horse.
Broken wings
are not useless, because they still hold the memories of being able to fly.
Sleeping' is
the only time to feel real freedom.. Cause theres no rules in dreaming..
the time
you enjoy wasting is not wasted time
For happy people, time is filled and
plannedss for unhappy people time is unfilled, open and uncommitted they postpone things and are
inefficient – michael argyle
I've come to you not to make you love me, but rather
to make you realize you are worth loving. – jesus christ
Sebab engkaulah yang membentuk buah pinggangku.
Menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepadamu oleh karena
kejadianku dahsyat dan ajaib. Ajaib apa yang kau buat dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
Tulang-tulangku tidak terlindung bagimu ketika aku dijadikan di tempat yang
tersembunyi & aku direkam di bagian-bagian bumi paling bawah. Matamu selagi
aku bakal anak. & dalam kitabmu semuanya tertulis hari-hari yang akan
dibentuk sebelum ada satu pun daripadanya.
(Mazmur 139 : 13-16)
Aku
ingin tetap menjadi diriku sendiri saat terbangun pada suatu pagi yang cerah
dan sarapan di Tiffany’s – truman capote, breakfast at tiffany
Aku
tidak ingin memiliki apa pun hingga aku tahu bahwa aku telah menemukan tempat
untuk menampung diriku dan segala milikku. Saat ini aku belum yakin di mana
tempat itu berada. Tapi, aku tahu seperti apa wujudnya…. Tempat itu seperti
Tiffany’s. – truman capote
Berbaik-hatilah!! Karena
setiap orang yang kau temui sedang berjuang dalam pertempuran yang lebih
sulit - plato
waktu itu badan saya belum sehat benar, saya
merasa tak nyaman pergi keliling jakarta. tapi kalau keberanian tak dilatih,
hidup betul-betul percuma. kalau sesuatu tak coba dimulai, segalanya tetap jadi
angan-angan. saya punya banyak sekali kegelisahan hidup dan
pertanyaan-pertanyaan, ketimbang membiarkan waktu berlalu, saya lebih suka cari
tahu. menurut saya ini penting, kalau saya malas terhadap diri sendiri, kalau
saya tak berusaha keras mencintai diri sendiri dan menerima diri saya
seutuhnya, kalau saya tak mau berubah, ya saya akan makin sia-sia dan merasa
terbuang oleh rasa hormat dari dalam diri. ada hari-hari ambruk, hari-hari
sulit, tapi ada sebuah perubahan, saya sudah mencoba mengalami..dan ini seberapapun
buruk tetap lebih baik.
saya senang ketika dapat menepati janji
bertemu kawan, untuk nonton bioskop, atau karaoke, konser gratisan, nemenin
belanja kain, mendengarkan curhatan mereka, memasakkan sesuatu,merencanakan
piknik kecil, apapun itu,saya senang telah mengalami hidup.
pencapaian saya gak muluk-muluk lagi, tapi
saya sudah memulai hal-hal yang saya sukai, tak menunda-nundanya lagi. saya
sudah memulai refashion, saya sudah mulai memilih untuk sehari-hari memasak
(saya gak tahu kapan mati,kapan keluarga saya mati. saya bisa memasak,saya
punya waktu untuk menyediakan diri memasak bagi mereka).
saya menabung cerita dan menulis sedikit demi
sedikit,mengarsipkannya supaya suatu hari bisa menertawakan diri sendiri dan
berujar : sumpah lo dangkal banget ren!!
oprah benar, dia bilang, keberuntungan datang
untuk orang yang siap. saya punya banyak sekali waktu untuk belajar di rumah,
mendidik diri sendiri – limitnya saya sendiri yang tentukan. saya punya banyak
sekali waktu untuk berkhayal, menulis,membaca, menulis,menonton, jalan-jalan.
tabungan cerita saya banyak, saya merasa demikian kaya, dan kapan pun butuh,
kapan pun tiba-tiba ada kompetisi, bank cerita saya telah siap sedia.
seperti halnya kesedihan, kita juga tak pernah
duga datangnya kebahagiaan.
saya mulai melengkapi koleksi buku-buku. kalau
saya nanti punya anak saya siap mendongeng, tak punya pun saya tetap bisa
mendongeng bagi anak-anak lain.
terus dukung diri sendiri fellas.
berkah dalem